MUAN, sp-globalindo.co.id – Perkembangan terkini terkait investigasi kecelakaan pesawat JEJU Air, otoritas Korea Selatan mengungkap hasil sampel DNA pada mesin kedua pesawat tersebut.
Berdasarkan laporan awal yang dipublikasikan Senin (27/1/2012), darah bebek Baikal, si sakit migran, terekam di mesin Boeing 737-800.
Bebek Baikal dianggap sebagai spesies migrasi yang tiba di Korea Selatan pada musim dingin.
Baca Juga: Air Terjun Jeju Walet, Korea Selatan di Ujung Landasan Pacu Ganti Dinding Beton
Namun, laporan enam halaman tersebut tidak memuat kesimpulan awal mengenai penyebab kecelakaan yang menyebabkan Jeju Waterland berjalan tanpa roda pengajaran. Kronologi Singkat Air Terjun Jeju Air
Kecelakaan udara Jeju terjadi pada 29 Desember 2024, ketika sebuah pesawat dari Bangk, Thailand gagal saat mendarat di Bandara Internasional Muan di Korea Selatan.
Akibat roda non-pedesaan tersebut, pesawat meluncur di landasan pacu dan menabrak dinding beton yang berfungsi sebagai alat navigasi yang disebut localizer.
Peristiwa ini menewaskan 179 dari 181 orang di dalam pesawat.
“Setelah pesawat menabrak tembok, terjadi kebakaran dan ledakan sebagian. Kedua mesin terkubur di dinding tembok jatuh dan bagian depan pesawat berjarak 30-200 meter dari tembok,” dikutip Reuters.
Alat pencari lokasi tersebut dirancang untuk membantu pesawat melakukan navigasi saat mendekati landasan pacu, dan struktur beton serta tanahnya kemungkinan besar berkontribusi terhadap tingginya angka kematian, kata para ahli.
Baca selengkapnya: Detektif menemukan bulu dan darah burung di kedua mesin air Jeju
Pengujian lebih lanjut akan dilakukan untuk membongkar mesin, memeriksa kedalaman komponen, menganalisis kontrol lalu lintas dan data penerbangan, serta menyelidiki lokasi dan bukti tabrakan burung tersebut.
“Investigasi komprehensif ini bertujuan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan,” demikian bunyi laporan investigasi.
Berhati-hatilah dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tragedi tersebut untuk mencegah kejadian serupa di masa depan dan memastikan keselamatan penerbangan yang lebih baik bagi semua penumpang.
Baca selengkapnya: Kecelakaan Jeju Air setelah kotak hitam menetapkan data, keluarga korban ingin ahli independen menyelidiki, melihat berita dan berita langsung di ponselnya. Pilih akses saluran Andalan di sp-globalindo.co.id whatsapp: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafpbedbedbedbzjzrk13ho3d. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.