sp-globalindo.co.id – Pemain tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung bersimpati dengan pebulutangkis Spanyol Carolina Marin yang tersingkir di semifinal Olimpiade Paris 2024.
Perjuangan Caroline Marin di Olimpiade Paris 2024 terpaksa terhenti setelah ia mengalami cedera lutut kanan pada Minggu di La Chapelle Arena atau Adidas Arena (4/8/2024).
Marine harus terhenti saat bertanding melawan wakil Tiongkok He Bing Jiao (Tiongkok).
Meski Marin berhasil memenangkan laga pertama melawan He Bing Jiao dan memimpin di laga kedua, pebulu tangkis asal Huelva, Spanyol ini berpeluang besar melaju ke final.
Sial baginya, lutut kanan Marin tampak sedikit lepas dan ia langsung cedera. Marin mencoba untuk bangkit dan melanjutkan pertarungan, namun ia tidak dapat menahan rasa sakitnya.
Baca juga: Kata-kata Spesial Marc Marquez untuk Carolina Marin
Juara dunia Jakarta 2015 itu mengakhiri laga dengan keunggulan 10:8 di game kedua. Bing Jiao melaju ke babak final melawan An Se-young (Korea Selatan).
Berikutnya, medali emas diraih Se-young usai mengalahkan Bing Jiao dua gim langsung pada Senin (8/5/2024).
Nasib Marin membawa keberuntungan bagi Jorji, sapaan akrab Gregoria, yang berhasil meraih medali perunggu otomatis tanpa persaingan.
Jorji mengaku bertemu Marin tepat setelah kecelakaan itu.
“Kami bertemu kemarin saat Carolina Marin baru saja menyelesaikan pertandingan di ruang medis,” kata Jorji dalam siaran pers yang diterima, Senin (8/5/2024).
“Saya pikir saat itu karena dia baru saja terjatuh, jadi dia masih dalam kondisi emosi yang buruk karena dia sedih karena itu adalah mimpi buruk ketika atlet cedera.”
“Saya tanya kondisinya bagaimana, lalu katanya parah sekali. Saya doakan dia di sana, saya bilang semoga cepat sembuh,” kata Gregoria.
Saya harap dia bisa melanjutkan karir bulutangkisnya dan saya berharap cederanya tidak serius.
“Saya juga ikut prihatin atas apa yang terjadi. Lalu dia menyelamatkan saya demi medali itu,” lanjut Gregoria.
Baca juga: Carolina Marin Lebih Dari Sekadar Medali Olimpiade Paris, Perjuangan Hebat Dibalik Jeritannya
Meski tak harus bermain di perebutan tempat ketiga, upaya Georgia di Olimpiade Paris patut diapresiasi.
Ia berhasil menjadi atlet pertama yang memberikan medali kepada Indonesia di Olimpiade tersebut. Jorji pun meningkatkan prestasinya di kelas empat tahun.
Mengingat Olimpiade Tokyo 2020 (yang akan dimainkan pada 2021), pentas Georgia terhenti di babak 16 besar.
Atlet berusia 24 tahun ini berhasil menyamai rating pendahulunya Maria Kristin Yulianti.
Maria memenangkan medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.