sp-globalindo.co.id-Dokter sekaligus influencer, dr. Azmi Fadhlih, SpDv, meninggal dunia pada Senin (16/12/2024) pukul 02.00 di Bali.
Lury Alex Noerdin, menantu dr Azmi, mengatakan ayah dua anak ini meninggal karena pecah pembuluh darah atau aneurisma di otaknya.
Pecahnya pembuluh darah di otak atau aneurisma, kata Alex Noerdin kepada Luri melalui DM Instagram, Senin malam, dilansir dari sp-globalindo.co.id.
Dr Lury mengatakan, dr Azmi sering mengalami sakit kepala.
“Almarhum sering sakit kepala dan sempat sakit kepala sebelum meninggal,” kata Lury.
Baca Juga: Mengenal Aneurisma Otak, Pembuluh Darah Penyebab Stroke
Menurut situs Departemen Kesehatan, aneurisma serebral adalah suatu kondisi di mana pembuluh darah di otak membesar akibat melemahnya dinding pembuluh darah seiring berjalannya waktu.
Aneurisma otak juga disebut aneurisma otak. Aneurisma otak merupakan aneurisma yang paling umum terjadi selain aneurisma aorta perut.
Jika aneurisma otak pecah, dapat menyebabkan kerusakan otak, stroke hemoragik, koma, dan yang lebih parah lagi, kematian. Gejala aneurisma otak
Apa saja gejala aneurisma otak? Aneurisma otak seringkali tidak menimbulkan gejala jika masih berukuran kecil dan belum pecah.
Namun jika ukuran aneurisma semakin membesar, penderitanya bisa mengalami berbagai gejala: 1. Nyeri di sekitar mata 2. Kebodohan pada satu sisi wajah.3. Pusing dan sakit kepala 4. Bicara 5. Gangguan keseimbangan 6. Sulit berkonsentrasi 7. Penurunan daya ingat.8. Gangguan penglihatan
Baca Juga: Gejala Aneurisma Otak yang Perlu Diwaspadai
Selain itu, aneurisma otak yang membesar dapat pecah dan menyebabkan pendarahan pada otak. Gejala gegar otak bisa meliputi: 1. Sakit kepala parah. Penglihatan kabur atau penglihatan ganda 3. Mual dan muntah 4. Kelemahan atau mati rasa pada salah satu sisi tubuh atau kaki 5. Bicara 6. Kesulitan berjalan 7. Kelopak mata (ptosis) 8. Genggaman 9. Pingsan Penyebab aneurisma otak
Penyebab melemahnya dinding pembuluh darah di otak kita belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya aneurisma otak, yaitu: 1. Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi). Usia di atas 40 tahun 3. Wanita terutama yang sudah memasuki masa menopause 4. Mengalami cedera kepala 5. Konsumsi minuman beralkohol berlebihan 6. Penggunaan obat-obatan terutama kokain 7. Memiliki kebiasaan merokok 8. Memiliki anggota keluarga yang menderita penyakit ini aneurisma otak.
Selain faktor tersebut, terdapat beberapa penyakit yang dapat meningkatkan risiko terjadinya aneurisma serebral, yaitu: 1. Penyakit ginjal polikistik 2. Koarktasio aorta 3. Kelainan arteri vena 4. Sindrom Ehlers-Danlos5. Pencegahan aneurisma serebral sindrom Marfan
Jika Anda memiliki kondisi yang meningkatkan risiko aneurisma otak, seperti hipertensi, pemeriksaan rutin dapat membantu mencegah aneurisma otak.
Selain itu, beberapa tindakan dapat dilakukan untuk mencegah aneurisma otak:
1. Berhenti merokok 2. Jangan menggunakan narkoba 3. Kurangi konsumsi minuman beralkohol 4. Makan makanan yang seimbang dan bergizi 5. Olah raga teratur 6. Jaga berat badan ideal.
Dengarkan berita dan pembaruan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran perpesanan favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.