WASHINGTON, D.C., sp-globalindo.co.id – Berkat kemenangan Donald Trump pada pemilu presiden AS 2024, ia menjadi presiden kedua yang menjabat dua periode tidak berturut-turut.
Sebelumnya, Grover Cleveland melakukan hal serupa pada tahun 1884 ketika ia menjadi Presiden Amerika Serikat ke-22, dan terpilih kembali delapan tahun kemudian pada tahun 1892.
Cleveland adalah gubernur New York ketika dia dicalonkan sebagai calon presiden dari Partai Demokrat pada tahun 1884.
Baca juga: Donald Trump Memenangkan Pilpres AS 2024, Penduduk Desa India Ikut Perayaannya
“Dia dipandang sebagai simbol tanggung jawab dan stabilitas,” kata Daniel Klingard, seorang profesor ilmu politik di Holy Cross College di Worcester, Massachusetts, menurut Associated Press.
Dalam pemilihan presiden AS tahun 1884, Cleveland memenangkan suara elektoral dengan selisih tipis.
Empat tahun kemudian, pada tahun 1888, ia memenangkan suara di seluruh negara bagian, namun kalah dalam suara elektoral dari Benjamin Harrison, yang mewakili Partai Republik.
Meski kalah, Cleveland tetap populer di kalangan masyarakat dan ia kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 1892.
Kali ini dia lebih beruntung. Dia memenangkan suara nasional dan elektoral, menjadikannya Presiden Amerika Serikat ke-24.
Baca juga: Donald Trump Menangkan Pilpres AS 2024, Ini Kata Hamas, Otoritas Palestina, Iran dan Israel yang Akan Diulang Trump pada 2016 dan 2024
Donald Trump bernasib sama dengan Cleveland setelah memenangkan pemilihan presiden AS pada tahun 2016, kalah pada tahun 2020, dan kemudian kembali berkuasa pada tahun 2024.
Pada pemilu presiden AS 2016, Trump mengalahkan Hillary Clinton dengan selisih 304 suara berbanding 227 suara.
Faktanya, Trump kalah dalam perolehan suara nasional yang berjumlah 62.984.828 dibandingkan istrinya, Bill Clinton, yang memperoleh 65.853.514 suara.
Namun, Trump memenangkan negara bagian dengan electoral vote yang tinggi, seperti Texas (36), Florida (29), Pennsylvania (20), dan Ohio (18).
Sedangkan negara bagian dengan electoral vote tertinggi yang diraih Hillary adalah California (55), New York (29), Illinois (20), dan Minnesota (10), namun negara bagian lainnya masing-masing tidak mendapat double digit.
Menjelang pemilihan presiden AS tahun 2020, Trump, yang akhir masa pemerintahannya diwarnai kontroversi penanganan pandemi Covid-19, terpaksa menyerahkan kursi Oval Office di Gedung Putih untuk merebutnya. Oleh Joe Biden.
Taipan real estate ini kehilangan suara elektoral dengan selisih 306 suara berbanding 232, juga secara nasional (81,28 juta berbanding 74,22 juta).
Namun, Trump enggan mengakui kekalahan dan mengklaim pemilu tersebut telah dicurangi, tanpa memberikan bukti.
Ia pun bertekad kembali ke Gedung Putih dan mewujudkan keinginannya pada pemilu presiden AS 2024.
Bertarung dengan Wakil Presiden Kamala Harris yang menggantikan Biden setelah ia lengser, menurut laporan media Amerika, Trump meraih 277 suara dalam pemilu yang berlangsung Rabu malam (6/11/2024) waktu Indonesia Barat.
Di Negeri Paman Sam, calon presiden membutuhkan setidaknya 270 electoral vote dari total 538 suara untuk bisa memenangkan pemilu presiden AS.
Baca juga: Donald Trump Klaim Menang Pilpres AS 2024, Dengarkan Berita Terkini dan Berita Pilihan Kami Langsung di Ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.