JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Dua pekan memasuki pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tampak sesumbar mengungkap beberapa kasus besar.
Dalam dua pekan terakhir, Polri mengungkap kasus peredaran narkoba jaringan internasional, perjudian online slot8278 yang dikuasai warga negara Tiongkok, dan perjudian online yang melibatkan pejabat Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdig).
Jaringan Narkoba Internasional
Baru-baru ini, Polri mengungkap tiga jaringan narkoba internasional. Operasi ini berhasil mengungkap 80 kasus narkoba dan menangkap 136 tersangka.
Tiga jaringan narkoba utama yang dibobol adalah jaringan FP, HS, dan H. Dalam kasus ini, polisi menyita aset senilai Rp869,7 miliar dengan total nilai aset yang disita dari ketiga jaringan narkoba tersebut adalah Rp869,7 miliar.
Baca juga: Tersangka Jaringan Narkoba Internasional Juga Disangkakan di TPPU
Jaringan KB diketahui beroperasi di 14 provinsi mulai dari Sumatera Utara hingga Sulawesi Tenggara.
Sedangkan jaringan HS beroperasi di lima provinsi, antara lain Kalimantan dan Bali. Jaringan H teridentifikasi di Jambi, dikendalikan oleh tiga bersaudara.
Komjen Wahyu Widada, Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, menargetkan pemberantasan seluruh kampung narkoba dan penutupan jalur masuk narkoba selama 100 hari masa Asta Cita.
Wahyu mengatakan, target pemberantasan narkoba dalam waktu 100 hari merupakan komitmen Bareskrim Polr untuk mendukung program Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibrani.
Baca juga: Bareskrim jebol tiga jaringan narkoba internasional dengan nilai transaksi Rp 59,2 triliun
“Pemberantasan narkoba termasuk dalam tujuan ke-7 Presiden Prabowo Subianto, yaitu ‘memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi, narkoba, perjudian, dan penyelundupan,’” diumumkan pada Senin (11/1). 04/2024). ).
Wahyu mengatakan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga memberikan perhatian khusus dalam pemberantasan narkoba dari atas ke bawah, sehingga perang terhadap narkoba terjadi hingga ke akar-akarnya.
“Selain membahayakan kesehatan, narkoba juga dapat menyebabkan gangguan jiwa dan berbahaya jika merugikan generasi muda,” kata Wahyu.
“Kita sedang menghadapi peningkatan demografi menuju Indonesia emas pada tahun 2045. Jika generasi muda kita berada di bawah pengaruh narkoba maka akan menjadi beban yang berat bagi kita semua,” imbuhnya.
Perjudian daring
Selain kasus narkotika, Polri juga piawai mengungkap kasus perjudian online yang melibatkan 12 pegawai Kementerian Komunikasi dan Teknologi.