Kompas
Untuk merayakan kemerdekaan Indonesia, mereka menandai Jalan Surabaya sebagai IKN.
Vairawan dan Sukeng tiba pada 16 Agustus 2024, dimulai pada 1 Agustus dalam rangka perayaan HUT RI ke-79 di IKN.
Kedua pesepeda memulai perjalanannya dari Tugu Pahlawan atau Zero Point Surabaya.
Baca Juga: Presiden Jokowi: September, Timnas Gunakan Tempat Latihan IKN
Dalam siaran pers yang diterima, Rabu (28/8/2024), Vairavan salah satu pengendara sepeda dari komunitas GXID mengatakan, “Perjalanan kami menjelajahi destinasi wisata dan kuliner di Indonesia.
“Tantangan terberat sebenarnya ada pada diri Anda sendiri. Anda sering merasa, ‘Bisakah Anda melakukannya atau tidak?’ “Itulah yang sebenarnya membatasinya. Padahal, kalau dilakukan, sesulit apa pun, bisa dilakukan, ”lanjutnya.
Sementara itu, Sukeng Santoso atau yang akrab disapa Oba Sukai sudah tidak asing lagi dengan olahraga bersepeda jarak jauh.
Sebelumnya, masih pada tahun 2024, ia bersepeda dari Surabaya ke Mekkah selama empat bulan.
Kondisi fisiknya, meski berusia enam tahun, tetap bugar tak lepas dari kemampuannya menempuh jarak 50-75 km selama dua jam bersepeda setiap hari.
“Di Kalimantan, jalan dan kontur jalan banyak berkelok-kelok, semuanya perkebunan kelapa sawit dan karet. Tanjakan yang curam juga perlu akselerasi,” kata Oba Sukai.
“Juga beban tas depan dan belakang ditambah. Jadi kalau dilihat miring, “Bisa nggak?” Boleh atau tidak?” “Lihat seberapa jauh perbatasan kita bersepeda ini. “Terkadang kita menyerah meskipun kita tidak mencobanya,” tambah Vairavan.
Baca juga: Di Rombongan Presiden Jokowi, Menbora Tito Sebut TC IKN Sudah Masuk Tahap Final.
Bersepeda dipilih oleh Wirawan dan Oba Sukai sebagai salah satu cara merayakan keberagaman Indonesia, mulai dari berbagai suku, budaya, komunitas, hingga alam.
“Tidak ada kesenjangan dengan masyarakat. Jadi detailnya bisa kita lihat terus. Pemandangannya, kondisi alamnya, kondisi sosialnya. Kita bisa singgah kapan saja untuk ngobrol dengan masyarakat,” ujarnya.
Kuatnya budaya Dayak di Pulau Kalimantan menjadi salah satu daya tarik Vairavan dan Opa Sukai.
“Warganya, masyarakat Dayak, sangat ramah dan menyambut baik bersepeda,” kata Oba Sukai.
Sesampainya di IKN, Vairavan dan Opa Sukai sempat bertemu dengan seniman I Nyoman Nuarta yang merupakan dalang pembuatan patung IKN Garuda.
“IKN tempat yang bagus. Dari sudut pandang fotografer, setiap detailnya sangat bagus, apalagi kemarin saya mendapat pengalaman yang luar biasa karena sempat bertemu dengan Nyoman Noorta yang merancang dan membangun Garuda di belakang istana,” ujarnya. Dia berkata.
“Itu adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya. Menyenangkan melihat diskusi dan sudut pandangnya,” ujarnya.
Misi Vairawan dan Oba Sukai mengendarai IKN melintasi empat provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur telah selesai. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.