SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Dubes Malaysia Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin: Hubungan dengan Indonesia Lebih dari Sekadar Tetangga

JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Hubungan diplomatik Indonesia dan Malaysia terus berlanjut jauh setelah pemerintahan Presiden Soekarno. Meski awalnya sengit, hubungan kedua negara semakin erat seiring berjalannya waktu.

Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai kemitraan strategis telah terjalin di bidang politik, ekonomi, perdagangan, pariwisata, dan hubungan antar masyarakat.

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia TYT Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin mengatakan hubungan Malaysia dan Indonesia dilandasi oleh sejarah, budaya dan nilai-nilai bersama yang telah terjalin sejak lama.

Hubungan kedua negara terus menunjukkan perkembangan positif di bidang politik, ekonomi, dan sosial. Hal ini terlihat dari kunjungan Perdana Menteri Malaysia dan beberapa menteri Malaysia ke Indonesia selama tahun 2024, kata Dato. ‘. Saat wawancara Hasri untuk sp-globalindo.co.id di Jakarta, Rabu (12/11/2024). Mitra bisnis yang strategis

Gambaran kerja sama kedua negara terlihat pada angka perdagangan bilateral yang mencapai $24,39 miliar pada tahun 2023. Meski mengalami penurunan sebesar 17,2 persen dibandingkan tahun 2022 yaitu $29,45 miliar, Malaysia tetap menjaga Indonesia di posisi teratas. bos. mitra bisnis.

“Dari Malaysia, ekspor ke Indonesia turun 11,6 persen menjadi $11,16 miliar dan impor dari Indonesia turun 21,4 persen menjadi $13,23 miliar,” kata Dato’ Hasrin.

Ekspor utama Malaysia ke Indonesia adalah produk minyak bumi (38,3 persen), produk kimia (13,9 persen), produk elektronik (9 persen), mesin dan aksesoris (8,4 persen), serta produk besi dan baja (4,4 persen). .

Baca juga: Saat Turis Indonesia Kagum dengan Kualitas Cokelat di Toko Jugelik Malaysia

Pada saat yang sama, Indonesia mengimpor produk sawit (9,5 persen), produk pertanian sawit (9,1 persen), produk minyak bumi (6,8 persen), bahan baku logam dan bagian logam (5 persen), serta manufaktur logam (5 persen). persentase).

“Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ketujuh di dunia dan terbesar ketiga di ASEAN, pasar ekspor terbesar ke-9 dan importir barang terbesar keenam di Malaysia,” jelasnya. Sebuah rekor baru dalam industri pariwisata

Kerjasama perdagangan yang erat antara Malaysia dan Indonesia telah membuka jalan bagi perkembangan industri pariwisata, terutama karena meningkatnya komunikasi dan kemudahan akses bagi wisatawan.

Industri pariwisata Malaysia telah pulih secara signifikan sejak pandemi Covid-19. Dari 20,1 juta wisatawan asing yang berkunjung ke Malaysia pada tahun 2023, lebih dari 3,1 juta diantaranya berasal dari Indonesia.

Data historis menunjukkan variasi kunjungan wisatawan ke Indonesia yang signifikan. Pada tahun 2019 atau sebelum pandemi, sebanyak 3,623 juta wisatawan Indonesia berkunjung ke Malaysia. Angka tersebut turun signifikan dibandingkan 11.025 wisatawan pada tahun 2021 pada puncak pandemi Covid-19.

“Jumlah ini akan meningkat menjadi 1,48 juta wisatawan pada tahun 2022. Bahkan pada Oktober 2024 jumlah wisatawan Indonesia mencapai tiga juta,” jelas Dato’ Hasrin.

Untuk mendukung target 27,3 juta wisman pada tahun 2024, Malaysia akan terus memperkuat hubungan udara dengan Indonesia. Saat ini, kota berbeda di kedua negara menghubungkan 661 penerbangan per minggu.

Pemerintah Malaysia berupaya memulihkan frekuensi penerbangan ke tingkat sebelum pandemi, yaitu 748 penerbangan per minggu.

“Dalam penerbangan pagi menuju Kuala Lumpur, wisatawan Indonesia bisa sarapan nasi lemak di Malaysia dan kembali ke Indonesia untuk makan siang,” candanya.

Baca juga: Pariwisata Malaysia dan TransNusa Airlines Hadirkan Pariwisata Malaysia

Rute baru juga akan dibuka untuk memperluas aksesibilitas wisatawan. Saat ini sudah tersedia penerbangan langsung ke beberapa destinasi wisata seperti Labuan Bajo dan Lombok. Hal ini membuka peluang baru bagi wisatawan dari kedua negara. Tempat favorit dan inspirasi belanja

Kuala Lumpur, Genting Highlands dan Pulau Pinang terus menarik wisatawan Indonesia. Pengalaman berbelanja yang diperkaya dengan tiga festival belanja besar dalam satu tahun merupakan pemandangan yang sayang untuk dilewatkan.

“Ada Malaysia Super Sale yang digelar pada 1 hingga 31 Maret, Malaysia Mega Sale pada 15 Juni hingga 31 Juli, dan Malaysia Year End Sale pada 15 November hingga 1 Januari,” jelas Dato’ Hasrin.

Tourism Malaysia juga aktif berkolaborasi dengan berbagai entitas untuk menawarkan paket perjalanan menarik.

“Kami bekerja sama dengan platform digital seperti Tiket.com dan Traveloka, serta maskapai seperti AirAsia, Malaysia Airlines, Batik Air, dan TransNusa. Kami rutin mengikuti travel fair seperti ASTINDO Travel Fair dan Kompas Travel Fair,” ujarnya. . Promosi digital dan inovasi paket perjalanan

Untuk mempromosikan pariwisata, Tourism Malaysia juga mengembangkan berbagai platform digital. 

Beberapa di antaranya adalah TikTok @malaysiatrulyasia, Facebook @malaysia.travel, Instagram @malaysia.truly.asia, Twitter @tourismmalaysia, dan YouTube @malaysiatrulyasia.

“Kami juga memiliki saluran WhatsApp ‘Malaysia Truly Asia’ untuk memudahkan akses informasi wisatawan,” kata Dato’ Hasrin.

 

Malaysia juga melihat potensi dalam mengembangkan paket pariwisata lintas batas dengan Indonesia. 

Dato’Hasrin menjelaskan, pihaknya sedang mengembangkan paket bertema yang memadukan atraksi unggulan kedua negara, seperti wisata budaya yang memadukan kunjungan ke Malaka dan Borobudur. Acara utama 2025-2026

Malaysia akan mengalami dua momen penting dalam beberapa tahun ke depan. Sebagai ketua ASEAN 2025, Malaysia mempunyai peluang untuk memperkuat posisinya di kawasan dan mempromosikan Visit Malaysia Year 2026.

“Sebagai Ketua ASEAN, Malaysia dapat menggunakan platform ASEAN untuk mempromosikan agenda nasionalnya, termasuk Visit Malaysia Year 2026,” kata Dato’ Hasrin.

Visit Malaysia Tahun 2026 juga menawarkan beragam pengalaman perjalanan. Program ini menyoroti tempat dan pengalaman berdasarkan alam, seperti taman nasional, pantai, dan cagar alam.

“Kami menyiapkan berbagai paket perjalanan mulai dari wisata kuliner, seni budaya, hingga olahraga ekstrim. Program ini juga mencakup kegiatan menjaga lingkungan seperti membersihkan pantai dan melindungi makhluk hidup,” jelasnya.

Tantangan dan visi bersama

Sebagai duta besar, Dato’ Hasrin berperan aktif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan kedua negara.

Menurutnya, Malaysia fokus menangani isu-isu seperti Undang-Undang Deforestasi Uni Eropa (EUDR) yang berdampak pada industri kelapa sawit, kejahatan lintas batas, dan energi terbarukan.

“Sistem diplomasi bilateral yang telah lama terjalin memungkinkan mereka mencapai solusi yang saling menguntungkan,” tambahnya.

Baca Juga: Cara Naik Gondola Di Genting Highlands Malaysia Wajib Diketahui Bagi Pemula

Dato’ Hasrin menegaskan, hubungan Malaysia dan Indonesia didukung oleh tiga pilar utama, yakni kerja sama antar pemerintah, dunia usaha, dan yang tak kalah pentingnya, komunikasi dalam masyarakat.

“Banyak warga Malaysia yang nenek moyangnya berasal dari Indonesia dan sebaliknya. Ini merupakan jembatan alami untuk mempererat hubungan kedua negara,” ujarnya.

Dato’ Hasrin pun berharap hubungan kedua negara tetap baik.

“Ada banyak kesamaan budaya dan nilai-nilai serta mendasari hubungan yang semakin meningkat, dan kami berharap hubungan Malaysia dan Indonesia terus semakin kuat dan membawa manfaat besar bagi negara dan kawasan secara umum,” tambahnya.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *