SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Tekno

Dulu Berstatus Startup Unicorn, Kini Bukalapak Tutup Layanan Marketplace Produk Fisik

sp-globalindo.co.id – Bukalapak mengumumkan penutupan layanan Marketplace produk fisik pada Selasa (7/1/2025). Dengan penutupan ini, mereka tidak lagi menjual produk fisik seperti pakaian, elektronik, dan lain-lain.

Bukalapak saat ini fokus menjual produk virtual seperti kartu, kacang, token listrik, dan lain-lain.

Transformasi bisnis ini terjadi setelah 15 tahun beroperasi. Pada periode ini, BuKalapak banyak menorehkan prestasi.

Misalnya saja yang berstatus startup percuma di tahun 2018 dan menduduki peringkat ketiga trafik tertinggi di Indonesia tahun 2021. Namun demikianlah perjalanan bukalapak dari awal. Masa awal berkembangnya bukalapak

BuKalapak pertama kali dirintis pada tahun 2010 atas inisiatif Ahmad Zacky dan kedua temannya yaitu Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahono. BuKalapak sejak awal dikembangkan dirancang sebagai pasar.

Bukalapak telah dikembangkan dari awal hingga menjadi platform bagi para pedagang untuk berjualan online. Perkembangan awal Bukalap terbukti menjadi masa sulit bagi ketiga seri tersebut.

Melansir Antara News, Bukalapak pada awal berdirinya tidak memiliki pengunjung sama sekali. Masalah yang tidak diketahui dengan pasar jual beli.

Selain sepinya pengunjung, Bukalapak sulit menemukan merchant yang mau berjualan online di platform ini. Dilansir KR Asia, saat bukalapak diluncurkan, hanya satu dari lima pelaku usaha yang ingin mencoba berdagang di platform tersebut.

Kemudian Bukalapak juga mengalami krisis finansial. Pada tahun 2011, BuKalapak yang baru berumur satu tahun hampir tutup. Namun saat itu BuKalapak sudah cukup memiliki pasar.

Bukalapak terkenal di kalangan pengguna yang gemar mengendarai sepeda, khususnya sepeda stasioner. Sebagai platform website, Bukalapak berhasil menghasilkan 8,7 juta halaman per bulan pada tahun 2011.

Pencapaian ini merupakan lompatan besar dibandingkan bulan pertama beroperasinya Bukalapak yang hanya memperoleh 150.000 klik. Namun, kesuksesan akses tidak diikuti oleh kesuksesan pendapatan.

Pendapatan yang diterima bukalapak saat itu dari iklan yang dibayar pedagang hanya sekitar Rp. 6 juta kip

Di tengah krisis ini, BuKalapak sebenarnya tidak membatalkan layanan pasarnya. Alih-alih mendapat bantuan “bantuan” dari investor pengusaha Jepang Travestors TEveshi Erdaara yang berinvestasi sebesar RP 2 miliar.

Dengan adanya investasi ini, BuKalapak akhirnya bisa bernapas kembali. Seiring berjalannya waktu, BuKalapak terus berkembang pesat. Tumbuh cepat dan jadilah awal dari “Unicorn”

Pada tahun 2013, Bukalapak berhasil mencatatkan transaksi harian sebesar RP 500 juta atau senilai RP 1,5 miliar setiap bulannya. Bukalapak saat itu memiliki lebih dari 80.000 penjual dan 30 juta halaman per bulan.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *