Edukasi Pelanggan untuk Kurangi Emisi Karbon, KAI Hadirkan Carbon Footprint di Access by KAI
KDAS.com – PT Keneta API Indonesia (Persero) atau “Kai” terus meningkatkan komitmen untuk mempromosikan metode transportasi ramah lingkungan, mendukung upaya untuk mengurangi tanda karbon (jejak karbon) dengan inovasi berkelanjutan.
Salah satu inovasi adalah memberikan perhitungan knalpot karbon untuk tiket penumpang.
Ketika partai memberikan data spesifik yang menunjukkan bahwa kereta api adalah peluang transportasi yang jauh lebih efektif dalam biaya karbon daripada di tempat lain, seperti mobil, wakil presiden hubungan masyarakat ketika Anne Purba mengatakan partainya telah memberikan data spesifik.
Dia mengatakan pendidikan penting untuk mempromosikan kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat.
“Perhitungan knalpot karbon menunjukkan keunggulan kereta sebagai moda transportasi organik,” katanya Rabu (18/18, 18/18, 2012) dalam siaran pers.
Pendidikan dilakukan dengan mengambil informasi tentang jejak karbon tentang tiket penumpang penumpang saat aplikasi.
BACA JUGA: Jaga lingkungan tetap berkelanjutan saat tanaman peen 1 015 biji bakau Muraara Tawar Laut Laut
“Operasi ini sekarang tersedia dalam versi terbaru dari aplikasi, versi 6.9.11, dirilis di pengguna Android di Play Store dan iPhone,” katanya.
Sebelumnya, ketika mereka juga menciptakan inovasi lain seperti teknologi pengetahuan wajah, mengurangi limbah kertas dari pencetakan tiket dan stasiun air untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.
Anne menjelaskan bahwa membandingkan knalpot karbon antar kereta lebih efektif daripada mobil pribadi.
Dia memberi contoh bahwa perjalanan seorang pria menggunakan kereta Probowang dari Stasiun Surrabaya Gubeng (SGU) ke Stasiun Ketapang (KTG) menghasilkan emisi karbon 2,94 kilogram (kg) karbon dioksida (CO2).
“Sementara itu, bepergian dengan mobil pribadi di jalan yang sama, menghasilkan emisi karbon dioksida yang jauh lebih besar, yaitu 8,79 kg CO2E atau hampir tiga kali lebih besar,” jelasnya.
Baca juga: Komitmen untuk Inovasi Berkelanjutan Saat Memenangkan 14 Hadiah di Acara XXVIII TKMPN
Perhitungan emisi karbon berarti peraturan di Indonesia, serta pedoman internasional seperti Protokol Kyoto, Gas Rumah Kaca (GRK) dan Standar Nasional Indonesia (SNI) ISO 14064-1: 2018.
Metode perhitungan melibatkan pelepasan konsumsi energi dan refrigeran dalam mode transportasi.
Persetujuan perhitungan dilakukan dengan ilmuwan sastra, kriteria dan diskusi dengan para ahli transportasi, penasihat akuntansi karbon dan lembaga pemerintah terkait.
Anne mengatakan bahwa akses ke program “Kai”, penumpang sekarang dapat melihat emisi karbon yang diharapkan yang disebabkan oleh perjalanannya langsung ke jejak karbon.