sp-globalindo.co.id – Kemarahan magis meledak dalam sebuah insiden di negara ini hari ini.
Dalam sebulan terakhir, banyak peristiwa telah menggambarkan individu untuk mengalami ledakan emosional, dan jarang menyakiti orang lain.
Misalnya, Arif Nasut, yang pergi ke Hotman di Paris di pengadilan yang diduga pencemaran nama baik di Pengadilan Distrik Jakarta Utara (PN Yakut) pada 6 Februari.
Pada saat yang sama, Ferdos lebih kacau sebagai pengacara sebagai gugatan.
Baru -baru ini, pada hari Minggu (20/2/2025) Mitsubishi menikam Demary Konduktor oleh pengemudi Pajero.
Baca Juga: Cari tahu Kasus Razman-Fidus: Pentingnya Manajemen Kemarahan
Menurut sp-globalindo.co.id, pengemudi Pajero menangkap pesanan di depan bus Damiri ketika dia harus menyalakan gas.
Tidak menerima konduktor dalam peringatan, pengemudi Pajero menikam korban dengan kemarahan tinggi.
Awal bulan ini, pada 1 Februari 2025, sebuah video viral yang menunjukkan seorang gadis dari Pemlang, yang pergi ke Bersk sambil membawa senjata yang tajam.
Dia mengancam akan membunuh ibunya hanya karena keinginannya untuk membeli perawatan kulit tidak dihormati.
Ini adalah beberapa contoh insiden seseorang yang mengalami ledakan kemarahan.
Diukir oleh pedoman dukungan, kemarahan sebenarnya adalah emosi umum pada manusia.
Namun, jika dibiarkan tidak terkendali, itu dapat memiliki efek negatif, baik pada mereka dan yang lainnya.
Dengan demikian, fenomena ini harus dihapus dari langkah -langkah untuk mengelola kemarahan.
Artikel ini kemudian akan mempertimbangkan kemarahan apa itu dan bagaimana mengelola kemarahan.
Baca Juga: Kontrol Kemarahan Untuk Menghindari Penyakit Jantung Apakah Kemarahan?
Kemarahan adalah bagian dari emosi normal pada manusia.