SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Francois Bayrou Ditunjuk Jadi PM Baru Perancis, Bukan Pilihan Pertama Presiden Macron?

PARIS, sp-globalindo.co.id – François Bayrou diangkat menjadi Perdana Menteri (PM) Prancis yang baru pada Jumat (13/12/2024).

Dia ditugaskan oleh Presiden Emmanuel Macron untuk memimpin Prancis keluar dari krisis politik yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.

Pemimpin kelompok Modem yang merupakan sekutu Macron berusia 73 tahun itu diangkat sembilan hari setelah parlemen Prancis menggulingkan pemerintahan Michel Bernier dalam mosi tidak percaya yang bersejarah menyusul kebuntuan mengenai penghematan anggaran

Baca juga: Macron menunjuk mantan negosiator Brexit Michel Bernier sebagai perdana menteri baru Prancis

“Presiden Republik telah menunjuk Tuan François Bayrou sebagai Perdana Menteri dan menugaskannya untuk membentuk pemerintahan,” kata kantor kepresidenan Prancis seperti dikutip AFP.

Pengumuman tersebut mengakhiri drama berjam-jam yang membuat Beru diundang ke pertemuan pagi di Istana Elysée. Ada laporan bahwa dia diberitahu bahwa Macron akan memilih orang lain untuk posisi Perdana Menteri Prancis.

Namun, pada akhirnya, presiden mengumumkan bahwa Bayrui mendapatkan jabatan tersebut.

Bairro adalah perdana menteri keenam pada masa jabatan Macron, pendahulunya Bernier adalah perdana menteri Prancis terpendek, hanya bertahan tiga bulan.

Ia juga merupakan perdana menteri keempat Macron pada tahun 2024.

Bayeru menghadapi tantangan mendesak untuk bertahan dari mosi tidak percaya di parlemen yang terpecah dan membentuk kabinet yang dapat merumuskan anggaran tahun 2025 yang bertujuan untuk membatasi gejolak ekonomi.

Pada upacara serah terima dengan Bernier, Bayrou berkata: “Tidak ada yang mengetahui kesulitan situasi ini lebih baik dari saya.”

Baca juga: Gabriel Atal Terpilih Perdana Menteri Prancis, Baru Berusia 34 Tahun, Ternyata Gay

Namun Perancis menghadapi defisit anggaran yang membengkak dan ketidakstabilan politik.

“Saya sepenuhnya menyadari pegunungan Himalaya yang menjulang di atas kita,” katanya mengenai defisit anggaran yang kini mencapai 6,1 persen dari PDB.

Ia juga berjanji akan melawan apa yang disebutnya sebagai “dinding kaca yang memisahkan warga dan pihak berwenang”. 

Saat menyerahkan jabatannya, Bernier mengatakan kepada penggantinya: “Negara kita berada dalam situasi kritis dan belum pernah terjadi sebelumnya.”

Beberapa sumber mengatakan kepada AFP bahwa pertemuan pagi hari antara Macron dan Bayer berlangsung menegangkan.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *