Richmond, sp-globalindo.co.id – Agen FBI menemukan lebih dari 150 bom rakitan di sebuah peternakan di negara bagian Virginia, AS. Penemuan ini merupakan yang terbesar dalam sejarah badan tersebut.
Menurut AFP, agen FBI menggeledah rumah Brad Spafford yang berusia 36 tahun pada Rabu (1/1/2025) dan menemukan bahan peledak.
Sebelumnya, FBI telah menerima informasi dari tetangga Spafford bahwa Spafford menyimpan senjata dan amunisi rakitan.
Baca Juga: Bom Nuklir Nagasaki: Putin Tak Tahu Kengerian Perang Nuklir
Spafford, yang bekerja di sebuah bengkel mobil, mengatakan dalam dokumen pengadilan yang diajukan Senin.
Dia menyatakan dukungannya terhadap pembunuhan politik dengan menggunakan potret Presiden Joe Biden untuk latihan sasaran.
Beberapa bahan peledak yang diduga bom pipa ditemukan di dalam tas di kamar tidur rumah.
Faktanya, rumah itu ditempati oleh Spafford bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil, kata dokumen tersebut.
Spafford menggambarkan sebotol HMTD di lemari esnya, sebuah bahan peledak yang “sangat mudah menguap” yang disimpan di dekat makanan dan diberi tanda “jangan disentuh”.
Dia memiliki buku catatan di rumah berisi ‘resep’ membuat bahan peledak mirip granat.
Seorang tetangga mengatakan kepada agen FBI bahwa Spafford telah mendiskusikan untuk memperkuat properti tersebut dengan menara 360 derajat untuk senjata kaliber .50 di atapnya.
Spafford, yang didakwa memiliki senjata api ilegal, bisa menghadapi dakwaan bahan peledak tambahan, kata jaksa.
Setelah itu dia bisa dipidana paling lama sepuluh tahun.
Baca Juga: Rayakan Tahun Baru, Harapan Warga Suriah Pasca Pembebasan Bashar al-Assad
Dalam pengajuan terpisah pada hari Selasa, pengacara Spafford berargumen bahwa dia adalah seorang pria berkeluarga bermasalah yang meminta dibebaskan dari tahanan tanpa catatan kriminal. Pilih berita dan pembaruan langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.