GAZA, sp-globalindo.co.id – Harapan akan terjadinya gencatan senjata antara Israel, Hamas, dan Hizbullah terhenti pada Jumat (11/1/2024), setelah serangkaian serangan Israel mengguncang Jalur Gaza dan selatan Beirut.
Di Gaza, sedikitnya 68 orang dilaporkan tewas menyusul serangan udara Israel yang menghantam pusat kota seperti Deir Al-Balah dan kamp Nuseirat.
Serangan Israel juga mencapai Lebanon dengan serangan di pinggiran kota Beirut, bekas benteng kelompok Hizbullah.
Baca juga: Serangan Udara Israel Sasar Hamas, Tapi 47 Warga Gaza Tewas
Reuters melaporkan bahwa militer Israel telah menargetkan Izz al-Din Kassab, seorang pejabat senior Hamas di Gaza yang dikatakan bertanggung jawab untuk mengoordinasikan Hamas dan kelompok bersenjata lainnya.
Kassab terbunuh dalam serangan di kota Khan Younis, dan Israel menganggapnya sebagai salah satu pemimpin terakhir Hamas yang kuat.
“Situasi di Gaza utara sangat buruk. “Penduduk Palestina berisiko meninggal karena penyakit, kelaparan, dan kekerasan,” kata kepala kemanusiaan PBB, menjelaskan situasi di wilayah tersebut ketika serangan terus berlanjut.
Di Nuseirat, sedikitnya 14 warga Palestina, termasuk banyak anak-anak, tewas di dekat pintu masuk sekolah yang digunakan sebagai tempat berlindung.
Para dokter melaporkan beberapa kematian di Gaza selatan dan menggambarkan keadaan darurat di rumah sakit yang kewalahan dengan jumlah korban luka.
Selain itu, dilaporkan juga bahwa tank-tank Israel dilaporkan mulai bergerak maju ke wilayah utara Gaza, sehingga menambah ketegangan di wilayah tersebut.
Warga Palestina yang menyaksikan serangan Israel melaporkan kehancuran yang meluas.
Baca juga: Hamas Tolak Gencatan Senjata Jangka Pendek di Gaza, Sesuai Tuntutannya
“Tidak ada tempat yang aman di Gaza,” kata seorang warga kepada Reuters. “Bom-bom berjatuhan di mana-mana, bahkan di tempat penampungan.”
Di Beirut, Israel menyerbu sebagian besar wilayah selatan kota setelah mengeluarkan perintah evakuasi untuk 10 lingkungan.
Warga Beirut, Hassan Saad, mengutuk tindakan Israel, menyebutnya sebagai perang yang kejam dan tanpa ampun.
Baca juga: Hamas Ingin Bahas Gencatan Senjata Jika Israel Menarik Pasukannya dari Gaza
Ia menambahkan, serangan Israel saat itu merupakan bentuk tekanan yang dianggapnya tidak pantas di Lebanon. Dengarkan berita terkini dengan pilihan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih berita favorit Anda untuk mendapatkan saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.