SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Internasional

Gencatan Senjata Paskah Rusia-Ukraina Berakhir Saling Tuduh Melanggar

Moskow, Compas.com -Russia dan Ukraina telah menuduh Presiden Vladimir Putin (04/04/2025), dalam konteks Paskah Ortodoks, Paskah Ortodoks.

Baca Juga : GLOBAL NEWS Drone Hizbullah Tembus Iron Dome Israel Lagi, Tewaskan 4 Tentara

Ini diharapkan berhenti sehari untuk menangguhkan semua operasi militer di malam hari, tetapi negara bagian di kedua sisi, mengklaim tentang pelanggaran.

Kremlin menekankan bahwa perintah Presiden Putin telah memerintahkan pengumuman setelah tenggat waktu.

Baca Juga: Ukraina siap diatur dengan Rusia

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, “tidak ada perintah lain,” kata Reuters, serta di Reuters, tidak ada perintah lain.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Ukraina Aldri Sibia mengatakan bahwa hubungan antara masa depan Rusia dalam beberapa hari mendatang, termasuk ekspresi damai perdamaian, termasuk perdamaian 30 hari.

Presiden Ukraina Volondrin Zelensky menulis kepada Rusia untuk meninggalkan perayaan penembakan Pasha dan memulai ratusan serangan artileri pada hari Sabtu (04/19/2025).

Kisah Zelensky ditemukan telah memulai 67 serangan dari Rusia hingga malam 67 serangan.

“Entah Putin menunjukkan bahwa dia sepenuhnya mengendalikan pasukannya, atau bahwa situasinya bermaksud untuk mengakhiri perang di Rusia,” katanya. Zelensky.

Zelensky kemudian menyarankan agar ia merayakan perawatan dan roket Rusia selama 30 hari.

Baca Juga : PDI-P Yakin Prabowo Pentingkan Hal Substansial ketimbang Berpihak pada Pilkada

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh penangguhan Ukraina, menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan kerugian di antara warga negara.

Mereka mengatakan pasukan Ukraina telah belajar 444 kali dan druon, termasuk 900 serangan, dan perbatasan Rusia di Rusia dan Belgorod.

“Akibatnya, warga negara terbunuh dan terluka, serta kerusakan pada warga sipil,” kata Kementerian Pertahanan.

Dia juga melanjutkan serangan, meskipun Putin gencatan senjata selama penempatan.

Namun, tentara Ukraina sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka telah jatuh sebelumnya, serta didukung oleh beberapa blogger militer Rusia.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump, dua partai, berharap memiliki kekuatan perdamaian, yang dapat dicapai dengan perjanjian penangguhan.

Namun, sulit untuk melakukan penembakan seperti itu, melakukan upaya untuk mengambil kedamaian internasional dan mencapai konsekuensi yang signifikan.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *