JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Wakil Presiden (WAPRES) Gibran Rakaboming Raka menyinggung prestasinya dalam meningkatkan toleransi beragama di Kota Sulu saat menjabat Wali Kota.
Prestasi itu diungkapkan Gibran dalam pidatonya pada Sidang Umum Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) ke-18 yang disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Wakil Presiden.
Orang nomor dua di Indonesia itu kemudian menyentuh posisi Sulu dalam Sustainable Cities Index (ICT) tahun 2022 dan 2023 yang diterbitkan Setara Institute.
Puncaknya adalah ketika Sulu menduduki peringkat kesembilan kota paling toleran. Gibran berbicara pada Rabu (13/11/2024) di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. kembali menempati peringkat keempat di antara kota-kota paling tangguh,” katanya dalam upacara yang digelar.
Baca Juga: Kisah Intoleransi di Sipil, Gibran: Setiap Hari Diisi Protes Terus Menerus
Gibran mengatakan keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan dukungan seluruh lapisan masyarakat.
“Ini kerja keras seluruh warga. Dukungan seluruh tokoh agama, kyai, para pendeta, para pendeta. Semua bersinergi agar citra Sulu tidak seseram sebelumnya,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, Gibran menyebut Sulu pernah dikenal sebagai kota yang kurang baik dalam toleransi antar umat beragama.
Ia juga mengatakan telah menutup sekolah yang siswanya melakukan tindakan intoleransi.
Agak miris anak-anak sekolah yang merusak makam, makam-makam itu minta maaf atas dekorasi kristennya, kata Gibran.
“Saya segera menutup sekolah dan segera memberikan perbekalan kepada siswa dan gurunya agar hal ini tidak terjadi lagi,” kata Wapres.
Baca Juga: Kisah Gibran Melawan Intoleransi di Sipil: Sekolah Diliburkan di Libur Besar
Tak hanya itu, Gibran menyatakan dirinya menjaga toleransi beragama di Kota Sulu.
Bahkan, kota yang dipimpinnya selalu merayakan hari besar keagamaan, meski kerap mendapat protes masyarakat.
“Jadi kita mau rayakan Natal, kita pasang pohon Natal, dekorasi Natalnya banyak juga,” ujarnya.
Meski begitu, putra sulung Presiden Joko Widodo ini tak pernah gentar mendengarkan berbagai protes atas sikap pemerintah yang mendukung upacara keagamaan.
“Tapi setiap ada protes pak, bu, ya saya tidak mundur, malah saya perpanjang saja panitianya, panitia Imlek, panitia Natal tahun depan,” kata Gibran. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.