JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Sekretaris Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf meminta Panitia Luar Biasa (MLB) NU mengungkap tokoh budaya NU yang diduga mendukung operasional MLB NU.
“Iya okelah (dapat budaya dari NU juga oke). Jika dia ada, kami ingin tahu siapa dia. Perlu dipromosikan,” kata Saifullah saat ditemui sp-globalindo.co.id di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos) di Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (27 Desember 2024).
Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah, menegaskan tidak pernah ada MLB di lingkungan organisasi PBNU.
Dia mengatakan, perbedaan pendapat yang muncul di NU pada tahun 1984 diselesaikan oleh Muktamar.
Baca selengkapnya: MLB NU berlangsung pada bulan Januari. yang sesuai dengan bulan lahir NU.
“Karena MLB tidak ada, lihat sejarah, tahun 1984 tidak ada, ada perbedaan pendapat juga. Solusinya parlemen,” kata Gus Ipul.
Muhammad Jakfar Sodiq, Ketua Departemen Hukum dan Korporat MLB, sebelumnya telah mendapat dukungan dari beberapa tokoh budaya NU.
Jakfar menggambarkan langkah MLB sebagai bentuk kegalauan masyarakat NU terkait keputusan kepengurusan PBNU di bawah Yahya Cholil Staquf.
“Mengapa kami di tim Presiden MLB terus membahas hal ini dan mengambil tindakan agar MLB ini bisa ditindaklanjuti? Karena secara kultural banyak dukungan dari warga NU, tokoh NU, dan warga Nahdliyin,” kata Jakfar Sodiq saat dihubungi Kompas com, Jumat.
Baca Juga: Sekda PBNU: Tak Semua Orang Bisa Ambil Keputusan soal MLB
“Saat ini (pendukung) ini dibuat bingung dengan pimpinan BPNU,” ujarnya.
Jakfar menjelaskan, banyak kebijakan yang disampaikan pimpinan PBNU tidak sesuai dengan yang diterapkan di lapangan.
“Masalahnya, ini membingungkan. Kalau Jamiyah orangnya bingung,” imbuhnya.
Aspek yang membingungkan adalah kepemimpinan Qus Yahya yang disinyalir tidak mendengarkan pandangan ulama pesantren.
Ia menuding PBNU tidak mendengarkan pandangan Kiai.
“Kalaupun ambruk, PC-PW dirangkum hanya sekedar formalitas, PC-PC dikumpulkan, PW-PW dikumpulkan, itu saja. Formalitasnya terstruktur,” kata Jakfar.
Kegiatan budaya seperti silaturahmi di pesantren jarang dilakukan. Namun menurut Jakfar, NU didirikan dari pesantren, Ulama.
Artinya hantu itu ada di pesantren pesantren. Namun rasanya seperti tertinggal. Bahkan keputusan, keputusan, dan lain-lain yang sangat tidak mencerminkan aspirasi orang-orang Nahdliyin di bawah,” ujarnya.
Oleh karena itu, MLB PBNU rencananya akan digelar pada Januari 2025 yang juga bertepatan dengan Hari Lahir Nahdlatul Ulama.
Baca Juga: Pengurus MLB PBNU Minta Dukungan Banyak Tokoh Kebudayaan Nahdlatul Ulama. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita pilihan Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.