JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Ketua DPR Puan Maharani menyinggung perlunya reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pidatonya pada KTT Parlemen G20 (P20) ke-10 di Brasil.
Puan meyakini masyarakat internasional, khususnya PBB, harus memastikan tatanan global saat ini mampu mengatasi tantangan abad ke-21.
Menurut Puan, tata kelola dunia pada abad 21 harus lebih representatif, efektif, demokratis, dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu kita perlu memperbarui Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum PBB, dan lembaga keuangan internasional, kata Puan seperti dikutip dalam keterangan resmi, Sabtu (9/11/2024).
“Dalam situasi seperti ini, DPR harus menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai demokrasi di tingkat nasional dan internasional,” lanjutnya.
Baca juga: Perang di Gaza, PBB: Hampir 70 persen korban tewas adalah perempuan dan anak-anak
Hal ini mengingat kiprah PBB sebagai organisasi internasional yang bertujuan menjaga perdamaian dan keamanan dunia, mendorong kerja sama internasional, dan mengatasi berbagai permasalahan global seperti kemiskinan, konflik bersenjata, perubahan iklim, dan pelanggaran hak asasi manusia.
“Agar lebih relevan, PBB harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat,” tegas Puan.
“Para pemilih kami ingin PBB berkontribusi dalam mengatasi kenaikan harga pangan dan listrik serta meningkatkan kualitas pendidikan,” katanya.
Puan mengatakan permasalahan internasional antara lain pemanasan global yang memberikan dampak buruk bagi masyarakat global.
Beliau menghimbau parlemen seluruh negara di dunia untuk sangat aktif menjadi bagian dari solusi karena pemerintah saja tidak cukup untuk menyelesaikan tantangan dunia saat ini.
“Parlemen harus membantu membangun kepercayaan yang diperlukan untuk mengubah tatanan dunia. Parlemen harus menegaskan kembali komitmennya terhadap hukum internasional dan Piagam PBB sebagai pedoman hubungan antar negara,” jelas Puan.
Baca juga: 6 Pasukan Penjaga Perdamaian PBB asal Malaysia Terluka dalam Serangan Israel di Lebanon
Pada tahap ini, Puan mengatakan diplomasi parlemen bisa lebih berperan dalam membawa kepentingan masyarakat ke kancah dunia.
Diplomasi juga dianggap sebagai kemampuan untuk bekerja sama dengan pemerintah.
Puan mengatakan, hal ini penting untuk membangun kepercayaan terhadap strategi mengatasi diskriminasi antar negara.
“Kedutaan Besar DPR harus berkontribusi terhadap perdamaian dengan menolak penggunaan senjata untuk menyelesaikan konflik,” jelas politikus PDI Perjuangan itu.
Di hari terakhir konferensi tingkat tinggi (KTT) forum parlemen negara-negara G20, Puan kembali menyinggung isu Israel mengabaikan seruan dunia dan hukum internasional untuk menghentikan serangan terhadap Gaza, Palestina.
Faktanya, eskalasi perang di Wilayah Palestina telah menyebabkan banyak orang menjadi korban.
“Ini yang kita lihat di Gaza, seruan masyarakat internasional untuk mengakhiri perang diabaikan oleh Israel,” lanjutnya. Dengarkan berita dan berita pilihan kami langsung di saluran WhatsApp seluler Anda: https://www .whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.