NEWS INDONESIA Hamas Bersumpah Tak Akan Bebaskan Sandera sampai Perang di Gaza Berakhir
GAZA, sp-globalindo.co.id – Dalam keterangan video, Jumat (18/10/2024), Khalil al-Hayya (pemimpin Hamas di Gaza) mengatakan Hamas berkomitmen tidak akan melepaskan sandera hingga Israel mengakhiri perang di Gaza.
Hamas juga menginginkan tentara Israel menarik diri dari Jalur Gaza dan membebaskan warga Palestina dari penjara.
“Para sandera tidak akan kembali sampai agresi terhadap rakyat kami di Gaza dihentikan,” kata Khalil, yang kini tinggal di Qatar.
Baca juga: Hamas Benarkan Kematian Yahya Sinwar
“Kami berduka atas para pemimpin besar, saudara-saudara yang syahid, Yahya Sinwar dan Abu Ibrahim,” tambahnya.
Hamas mengonfirmasi kematian Yahya Sinwar, dalang serangan paling mematikan dalam sejarah Israel, terjadi sehari setelah Israel memberikan pukulan telak terhadap kelompok tersebut dengan mengumumkan kematiannya.
Hamas memulai perang selama setahun di Gaza dengan melancarkan serangan paling mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.206 orang, sebagian besar adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka pejabat Israel.
Selama serangan itu, Hamas menyandera 251 orang dan kembali ke Gaza. Sembilan puluh tujuh orang masih berada di sana, termasuk 34 orang yang menurut pihak berwenang Israel tewas.
Pemimpin Hamas di Gaza pada saat serangan itu terjadi, Yahya Sinwar menjadi pemimpin umum kelompok Hamas setelah pembunuhan pemimpin politiknya, Ismail Haniyeh, pada Juli 2024.
Ada sedikit harapan di Gaza bahwa pembunuhan Yahya Sinwar akan mengakhiri perang.
“Kami selalu berpikir bahwa ketika saatnya tiba, perang akan berakhir dan kehidupan kami akan kembali normal,” kata Jemaa Abu Mendi, 21, seorang warga Gaza, kepada AFP.
“Namun sayangnya, kenyataan di lapangan justru sebaliknya. Perang belum berhenti dan pembantaian terus berlanjut,” ujarnya.
Salah satunya adalah Israel melancarkan serangan udara ke Gaza pada hari Jumat, dengan beberapa serangan menghantam wilayah tersebut pada malam hari dan dini hari.
Baca juga: Begini Reaksi Dunia Usai Israel Bunuh Pemimpin Hamas Yahya Sinwar
Menurut Badan Pertahanan Sipil Gaza, tim penyelamat menemukan mayat tiga anak Palestina dari reruntuhan rumah mereka di utara wilayah tersebut, setelah terjadi serangan pada pagi hari.
Secara terpisah, tentara Israel mengatakan pihaknya melakukan operasi di Jabaliya, salah satu pusat pertempuran dalam beberapa pekan terakhir, dan di mana serangan hari Kamis menewaskan sedikitnya 14 orang. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.