Berdasarkan sp-globalindo.co.id – Indeks harga rumah bekas Rumah123, harga rumah bekas di Indonesia meningkat sebesar 2% pada Juli 2024 dibandingkan Juli 2023.
Kota Denpasar mengalami kenaikan harga tahunan tertinggi sebesar 19,8%, diikuti oleh Bogor (8,5%) dan Surakarta (6,2%).
Di wilayah Jabuditabek, selain Bogor, ada dua kota yang mengalami sedikit peningkatan nilai rumah bekas setiap tahunnya, yakni Depok (1,9%) dan Tangerang (1,6%).
Sementara di Pulau Jawa, selain Surakarta, tiga kota juga mengalami kenaikan harga secara tahunan, yakni Semarang (4,6%), Yogyakarta (3,8%), Surabaya (0,6%) dan Bandung (0,5%).
Baca Juga: Harga rumah bekas di Sulu naik paling tinggi setiap bulannya.
Kemudian di luar Pulau Jawa, tidak hanya Denpasar yang mengalami pertumbuhan harga secara tahunan, Medan juga mencatatkan kenaikan moderat sebesar 0,6 persen.
Ditinjau dari selisih pertumbuhan harga dengan pergerakan inflasi tahunan, terdapat lima kota yang memiliki selisih terbesar, yaitu Bogor (6,1%), Semarang (2,8%), Yogyakarta (1,6%), Surakarta (4,3%), dan Denpasar ( 4,3%) pada 16,1%.
Marisa Zaya, kepala penelitian di Roma123, mengatakan hanya tiga kota yang mengalami kenaikan harga di atas tingkat inflasi tahunan pada periode Juni, dibandingkan lima kota pada bulan Juli.
Hal ini menandai peningkatan tahunan yang signifikan pada indeks harga rumah bekas dibandingkan periode Januari hingga April
Marissa menyimpulkan, “Hal ini akan memberikan dampak positif yang cepat terhadap kepemilikan properti atau investasi karena nilai properti meningkat lebih cepat dibandingkan inflasi sehingga memberikan potensi apresiasi keuntungan.” Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.