SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Hari Gizi Nasional 2025: Ajak Keluarga Ciptakan Kebiasaan Makan Sehat

sp-globalindo.co.id – Raissa Edwina Dujanda, dokter spesialis pangan klinis, mengajak orang tua melibatkan anak dalam penyiapan makanan dalam rangka peringatan Hari Pangan Nasional.

Menurutnya, cara ini dapat membantu anak mengevaluasi pentingnya makan sehat sejak dini.

“Contohnya, kenalkan anak pada cara menyiapkan makanan, misalnya membeli makanan, mengolah, mencuci, memasak, hingga lebih menghargai makanan,” kata Raissa saat didengar anggota, Sabtu (25/1/2025) dikutip.

Baca Juga: Hari Pangan Nasional 2025: Peningkatan Momen Kesadaran Konsumsi Makanan Sehat

Raissa pun berpesan kepada orang tuanya untuk rutin makan bersama keluarga.

Kegiatan ini tidak hanya mempererat keakraban keluarga, namun juga memberikan kesempatan edukasi mengenai gizi yang baik.

“AJARKAN mereka tentang makanan atau pola makan sehat sejak dini dan pujilah mereka jika mereka makan dengan baik,” imbuhnya.

Ia menekankan pentingnya membangun kebiasaan makan sehat dalam keluarga untuk mencegah risiko penyakit seperti obesitas, staggering dan penyakit tidak menular lainnya.

Menurut Raissa, pemberian contoh makanan sehat pada anak sangat penting, karena keluarga berperan penting dalam pendidikan anak sejak kecil.

“Orang tua perlu memberikan contoh makanan yang baik kepada anaknya karena keluarga sangat bermanfaat dalam membentuk kebiasaan makan pada anak sejak dini,” ujarnya.

Mencegah penyakit secara terus menerus jauh lebih mudah dibandingkan mengobati. Anak yang pola makannya baik akan tumbuh menjadi generasi yang sehat dan produktif.

Baca Juga: Hari Pangan Nasional: Fokus pada pilihan makanan sehat untuk keluarga

Memperingati Hari Pangan dan Sembako Nasional (HGN) yang jatuh setiap tanggal 25 Januari, tahun ini mengusung tema “Pilih Nutrisi untuk Keluarga Sehat”.

Permasalahan ini menjadi sangat penting mengingat tantangan global yang semakin serius seperti: Misalnya peningkatan obesitas, kesenjangan gizi dan gaya hidup yang berbeda.

Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Masyarakat Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi mencatat beberapa permasalahan gizi yang masih menjadi perhatian di Indonesia.

Stunting masih terjadi pada 21,5 persen anak kecil, gizi buruk pada remaja mencapai 8,5 persen, anemia pada remaja mencapai 16,3 persen, kelebihan berat badan pada remaja mencapai 12,1 persen, dan kelebihan berat badan pada dewasa mencapai 23,4 persen.

Dengan peringatan HGN ke-65 ini, Kementerian Kesehatan berharap masyarakat sadar akan pentingnya pilihan gizi untuk keluarga sehat dan mencegah permasalahan pangan yang lebih serius di kemudian hari. Lihat berita terhangat dan berita tentang pemilu kami langsung di ponsel Anda. Pilih entri Anda di saluran utama di saluran WhatsApp Komas.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafpbedbpzjzrk13ho3d. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *