Moskow, sp-globalindo.co.id – Saluran hotline khusus antara Rusia dan Amerika Serikat yang dimaksudkan untuk meredakan krisis saat ini tidak digunakan meskipun ketegangan mencapai tingkat tertinggi sejak Perang Dingin, demikian konfirmasi Kremlin.
“Kami memiliki jalur komunikasi yang aman antara presiden Rusia dan Amerika Serikat, termasuk komunikasi video,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Rabu (20 November 2024).
Ketika ditanya apakah rute ini digunakan, dia menjawab dengan singkat: “Tidak.”
Baca Juga: Rekap Hari ke-1000 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Luncurkan ATACMS AS | Rusia sedang mempertimbangkan fase baru perang melawan Barat
Menurut Reuters, hotline ini pertama kali didirikan pada tahun 1963 setelah Krisis Rudal Kuba untuk mencegah kesalahpahaman yang dapat menyebabkan perang nuklir.
Namun, dengan meningkatnya risiko nuklir akibat perang di Ukraina, jalur ini masih sepi.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa melonggarkan batasan penggunaan senjata nuklir, memperluas alasan Rusia melakukan serangan nuklir.
Langkah ini dilakukan setelah Ukraina menggunakan rudal jarak jauh ATACMS AS untuk menyerang wilayah Rusia.
Rusia mengecam tindakan tersebut sebagai bukti bahwa Barat sedang berusaha meningkatkan konflik dan mengatakan bahwa mereka tidak akan meluncurkan rudal tersebut tanpa dukungan operasional langsung dari AS.
Peskov mengatakan bahwa mereka (Barat) menggunakan Ukraina sebagai alat untuk mencapai tujuan strategis mereka melawan Rusia.
Para diplomat Rusia membandingkan situasi saat ini dengan Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962, ketika dunia berada di ambang perang nuklir. Mereka memperingatkan bahwa Barat telah salah berasumsi bahwa Rusia akan menarik diri dari konflik Ukraina.
Baca Juga: Rusia Melihat Peluncuran Rudal ATACMS AS oleh Ukraina sebagai Fase Baru Perang Melawan Barat
“Doktrin nuklir kami diperbarui untuk memastikan bahwa siapa pun yang menyerang Rusia akan menghadapi pembalasan yang tidak dapat dihindari,” tegas Peskov.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut penting penggunaan senjata jarak jauh untuk menghancurkan infrastruktur militer Rusia.
Baca Juga: [Dunia Terkenal] Ukraina Menembakkan Rudal Jarak Jauh ke Rusia | 35.000 pertunjukan Maori
Namun, dengan semakin tegasnya kedua belah pihak, ancaman eskalasi nuklir kini menjadi perhatian global. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.