SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Tekno

IMD Perkenalkan “Jam” Keamanan AI, Software Pengukur Risiko AI

sp-globalindo.co.id – Teknologi Artificial Intelligence (AI) sedang menjadi tren saat ini. Di sisi lain, kecerdasan buatan juga membawa risiko ancaman di masa depan.

Inilah sebabnya Institute of Management Development (IMD) dan tim ahli dari Global Center for Digital and Artificial Intelligence Transformation TONOMUS menciptakan perangkat lunak yang disebut AI Safety Clock.

Jangan menganggap “jam” ini sebagai perangkat jam atau jam dinding. “Jam” ini merupakan alat berupa perangkat lunak untuk menganalisis risiko yang ditimbulkan oleh kecerdasan buatan di masa depan.

Pengawasan ini akan menjadi indikator seberapa besar risiko pengembangan kecerdasan umum buatan/AGI yang berpotensi menjadi tidak terkendali. AGI merupakan konsep kecerdasan buatan yang dianggap lebih unggul dibandingkan AI yang “semata”.

Konsep ini menggambarkan sistem kecerdasan buatan yang dapat beroperasi secara mandiri tanpa bantuan dan pengawasan manusia.

Baca Juga: Pak AI, Peraih Nobel: Saya Bangga Murid Saya Memecat Sam Altman

Tujuannya agar produk AGI mampu menyelesaikan berbagai tugas dengan tingkat kecerdasan yang setara atau melebihi manusia. Kemampuan ini pun menimbulkan kekhawatiran.

“Tujuan saya, saya ingin memperjelas bahwa bahaya AGI yang tidak terkendali adalah nyata dan memang ada,” kata Michael Wade, direktur Pusat Transformasi Bisnis Digital Global IMD dan direktur Pusat Global Transformasi Digital dan AI TONOMUS. , seperti dilansir Time.

Jam tangan keamanan AI ini didukung oleh dasbornya sendiri, yang merupakan perangkat lunak manajemen informasi yang digunakan untuk mengumpulkan, memantau, menganalisis, dan memvisualisasikan data yang relevan.

Dasbor komersial melacak perkembangan teknologi dan peraturan dari lebih dari 1.000 situs web dan 3.470 sumber media terkait AI untuk memberikan wawasan waktu nyata dan dapat terus memantau kemajuan teknologi secara rutin.

Alat ini menunjukkan waktu “29 menit hingga tengah malam” yang melambangkan seberapa dekat orang-orang dengan zona ancaman AGI.

Semakin tinggi tingkat risikonya, maka semakin dekat pula dengan “midnight” atau escape zone.

Kelas ini dibagi menjadi empat bagian berdasarkan skala risikonya. Dari triwulan pertama menjadi satu putaran penuh (searah jarum jam), dari risiko rendah, risiko sedang, risiko tinggi, dan risiko kritis.

“Saat ini kami sedang berpindah dari fase berbahaya ke fase berisiko tinggi dalam pengembangan AGI. Bila perkembangan AGI menjadi serius dan tidak terkendali maka akan menjadi bencana bagi umat manusia. “Risikonya sangat serius, namun belum terlambat untuk mengambil tindakan,” jelas Wade dalam keterangan resmi yang diperoleh KompasTekno.

Ketika AGI tidak lagi dapat dikendalikan oleh manusia, terdapat beberapa kekhawatiran seperti AI digunakan untuk mengeksploitasi atau mengganggu pasar keuangan, digunakan untuk mengganggu infrastruktur penting seperti energi, transportasi, komunikasi, dll.

Selain itu, kecerdasan buatan dikhawatirkan akan digunakan untuk memanipulasi dan mengganggu sistem politik, jaringan sosial, serta lingkungan biologis dan alam, bahkan sebagai ancaman langsung terhadap kehidupan manusia.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *