sp-globalindo.co.id – Segmentasi mesin pencari internet berbasis kecerdasan buatan (AI) sedang mendapatkan momentumnya. Setelah Google, Microsoft, dan OpenAI, induk Facebook Meta kini dikabarkan juga akan memasuki bidang ini.
Meta dikatakan sedang membangun mesin pencari AI yang kuat untuk bersaing dengan Google dan mengurangi ketergantungannya pada perusahaan.
Hal ini dilansir Reuters mengutip artikel berbayar dari The Information.
Menurut sumber dalam, browser web Meta dapat memberikan jawaban interaktif atas pertanyaan tentang kejadian terkini di Meta AI.
Baca juga: OpenAI Rilis SearchGPT, Mesin Pencari Anti Google
Saat ini, Meta chatbot masih menggunakan teknologi dari Google dan Bing untuk informasi real-time mengenai berita, olahraga, dan saham.
Dengan membuat mesin pencari internal, Meta bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan mempertahankan kontrol yang lebih besar atas ekosistem data.
Selain perkembangan ini, Meta telah mendapatkan kontrak multi-tahun dengan Reuters untuk memasukkan artikel baru dalam hasil chatbot AI.
Kemitraan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada pengguna langsung dalam platform Meta.
Langkah strategis ini menempatkan Meta untuk bersaing secara langsung dengan penyedia mesin pencari yang sudah mapan dengan mengintegrasikan kemampuan pencarian berbasis AI ke dalam lingkungan media sosial.
“Pencarian AI lebih dari sekadar pencocokan kata kunci dan dapat menafsirkan makna serta konteks kueri untuk menemukan informasi yang paling berguna,” kata Arsalan Vossough, CTO dan salah satu pendiri VinoVoss, mesin pencari anggur bertenaga AI.
Baca Juga: Fitur pencarian bertenaga AI Google mungkin akan diuji di Indonesia
Alat penelitian AI memperoleh pemahaman mendalam tentang pertanyaan kompleks dan memberikan jawaban serta rekomendasi yang dipersonalisasi.
VinoVoss, misalnya, dapat mengambil deskripsi pengguna tentang anggur favorit mereka, termasuk harga, profil rasa, dan pasangan makanan, dan merekomendasikan sebotol anggur yang paling cocok dengan mereka.
“Masa depan pencarian akan ditentukan oleh kemampuan kecerdasan buatan untuk memahami dan memprediksi kebutuhan pengguna dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh mesin berbasis kata kunci tradisional,” kata Vossough, seperti dikutip KompasTekno dari PYMNTS, Senin (4/11/2024 ).
Langkah Meta ini mengikuti Google dan perusahaan pembuat ChatGPT, OpenAI, yang baru-baru ini merilis fitur SearchGPT di layanan chatbot ChatGPT.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mencari informasi atau data terbaru secara online. Kalau dipikir-pikir, cara kerja SearchGPT mirip dengan mesin pencari Google.
Baca Juga: Bing AI Chatbot Berganti Nama Copilot, Punya Platform Kustom Mirip ChatGPT
Berbeda dengan fitur ChatGPT Speech atau “biasa”, di mana pengguna hanya akan menerima informasi dalam format teks yang mirip dengan bahasa lisan sehari-hari.
Di sisi lain, Google secara paksa memperkenalkan model AI baru dan terkuat, Gemini, ke dalam produk inti seperti Penelusuran, dengan tujuan memberikan pengalaman penelusuran yang lebih intuitif dan intuitif.
OpenAI sendiri masih mengandalkan investor terbesarnya, Microsoft, untuk mengakses web guna menjawab pertanyaan seputar topik tersebut, menggunakan mesin pencari Bing. Dengarkan berita terbaru kami dan pilih langsung di ponsel Anda. Pilih saluran baru yang ingin Anda ikuti saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.