CANBERRA, sp-globalindo.co.id – Investigasi awal mengungkap bahwa penduduk asli Australia menggunakan dua senjata ikonik untuk melakukan serangan mematikan: koji dan sudut kebohongan.
Dan sebuah penelitian yang diterbitkan minggu lalu di jurnal Scientific Reports menunjukkan bagaimana penduduk asli Australia menggunakan kedua senjata tersebut.
Mengutip The Independent, Kamis (31 Oktober 2024), inilah salah satu penjelasan mengapa dua senjata ikonik Aborigin mematikan.
Baca Juga: Waspadai China, Australia Berencana Bangun Rudal Berpemandu Jarak Jauh
Koji adalah penemuan asli yang menggabungkan senjata palu, kapak, dan tombak, dan desainnya mungkin berusia ribuan tahun.
Leangle, sebaliknya, adalah tongkat yang dilengkapi dengan kepala pemukul yang digunakan bersama dengan perisai tangkisan, keduanya biasanya diukir dari kayu keras.
Para peneliti di Universitas Griffith Australia menggunakan teknik biomekanik modern untuk menemukan dari mana kekuatan serangan senjata-senjata ini berasal dan apa yang membuat desain kuno itu begitu mematikan sehingga saya dapat menemukannya.
Untuk penelitian ini, Larry Bright, seorang pria Aborigin Menang Noongar dari Australia Barat, membuat koji dengan menggunakan kayu pial untuk gagangnya dan batu tajam untuk bilahnya.
LeAngle Shield dan Parry Shield dibuat dari kayu keras oleh Brendan Kennedy dan Trevor Kirby dari Wadi Wadi Country.
Para peneliti menggunakan perangkat yang dapat dipakai untuk melacak pergerakan manusia dan senjata, termasuk gerakan bahu, siku dan pergelangan tangan, serta kekuatan yang dihasilkan selama serangan cozi dan lie-angle.
Baca juga: PM Lebanon: Serangan Makin Meluas, Bukti Israel Tolak Gencatan Senjata
Mereka kemudian mempelajari jenis gerakan terkoordinasi dan pengeluaran energi yang dibutuhkan manusia untuk menggunakan senjata tersebut secara efektif.
“Kami telah menerbitkan penilaian pertama di dunia mengenai serangan biomekanik dan efektivitas senjata manusia yang terkait dengan alat kelas ini,” kata para peneliti dalam penelitian tersebut.
Sudut kebohongan ternyata jauh lebih efektif dalam memberikan pukulan dahsyat dibandingkan cod.
Menurut peneliti, L’Engle merupakan alat serba guna yang mudah dimanipulasi, namun mampu memberikan pukulan yang kuat.
“Belum ada penelitian sebelumnya yang menjelaskan efektivitas manusia dan senjata ketika menyerang dengan senjata genggam, jadi kami memulainya dari awal,” kata rekan penulis studi Laura Diamond.
“Meskipun desain sangat penting untuk efektivitas senjata, oranglah yang harus melakukan serangan mematikan tersebut,” tambahnya.
Oleh karena itu, penemuan ini juga menyoroti bukti arkeologis mengenai kekerasan antarpribadi kuno yang telah didokumentasikan di Australia selama bertahun-tahun.
Baca juga: Perdana Menteri Netanyahu Ungkap Syarat Gencatan Senjata dengan Hizbullah
Buktinya sebagian besar berupa fosil tengkorak manusia dengan cekungan dan patahan defleksi pada humerus di atas pergelangan tangan.
“Cedera ini mirip dengan yang bisa terjadi ketika seseorang mempertahankan senjata tersebut,” jelas peneliti. Dengarkan berita terkini dan cerita unggulan langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda dan kunjungi saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.