JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Luas dan ukuran bukan satu-satunya hal yang perlu diperhatikan ketika berbicara soal rumah. Estetika dan tampilan rumah juga menjadi daya tarik yang menjadi pertimbangan.
Ada banyak jenis desain arsitektur yang bisa ditemukan, mulai dari desain klasik dengan kolom dan detail kecil, desain Barat dan gaya kolonial atau Victoria, bahkan Asia seperti rumah gaya Jepang.
Selama satu hingga dua dekade terakhir, banyak sekali desain arsitektur yang bermunculan di Indonesia, mulai dari desain modern, minimalis, dan mediterania.
Baca juga: Keren! Arsitektur empat kampus di Indonesia memang unik
Namun hanya desain modern dan minimalis yang bisa bertahan lama.
Lalu desain apa saja yang akan dan akan selalu populer di Indonesia?
Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Georgius Budi Yulianto mengatakan, setiap desain arsitektur mempunyai keindahan, keunikan dan kegunaan tersendiri.
Misalnya, rumah di benua barat lebih banyak menggunakan batu bata untuk menjaga suhu hangat di musim dingin, dan rumah tropis memiliki banyak bukaan pintu dan jendela untuk sirkulasi udara hangat.
Dengan kelembapan dan iklim tropis di Indonesia, ada beberapa desain yang cocok untuk diaplikasikan. Namun yang pasti, rumah dengan desain klasik tidak masuk dalam daftar teratas.
Dalam 12 bulan atau sepengetahuan kita, Indonesia rata-rata mengalami hujan selama 8 bulan. Pasti akan banyak debu, kotoran dan jamur.
Sedangkan bangunan yang dibuat dengan detail klasik, jika minim perawatan, menjadi kotor. Noda debu akan menempel di detailnya, kata Budi yang akrab disapa Boegar saat dihubungi sp-globalindo.co.id, Selasa (13/9). ). / 2022) ).
Menurut Boegar, tren desain arsitektur berubah setiap 20-25 tahun. bertahun-tahun Di Indonesia sendiri ada dua desain yang ada yaitu modern dan minimalis.
“Saya tidak melihat tren modern-minimalis akan hilang dalam 20 tahun ke depan, itu sudah pada dua dekade pertama. Sepertinya akan terus berlanjut (20 tahun), akan selalu menjadi tren,” jelas Boegar.
Meski berpotensi menjadi desain yang timeless, namun tidak mudah menemukan desain minimalis yang bagus sebagai desain klasik.
Pasalnya, desain yang bersih, minimalis, tanpa ornamen berarti semakin kecil ruang bagi arsitek untuk melakukan kesalahan.
“Kalau desain bangunan klasik, detailnya banyak, orang kaget dengan detailnya. Tapi kalau orang mendesain bangunan minimalis, biasa saja, ‘tapi kok kelihatan bagus ya?’ Nah, sulit untuk naik ke level ini,” pungkas Boegar. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www .whatsapp .com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan untuk menginstal aplikasi WhatsApp.