Teheran, sp-globalindo.co.id – Iran memperingatkan Israel pada Selasa (08-10-2024) untuk tidak menyerang infrastrukturnya.
Peringatan itu muncul setelah Teheran menembakkan ratusan rudal ke Israel pekan lalu, karena khawatir Israel akan menyerang fasilitas minyak atau nuklir Iran.
“Setiap serangan terhadap infrastruktur Iran akan memicu respons yang lebih kuat,” kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah.
Baca juga: Jika Israel Balas Serangan Rudal, Itu Peringatan dari Iran
Dia berbicara setelah Israel mengatakan pihaknya sedang bersiap untuk menanggapi serangan rudal pada 1 Oktober oleh Iran.
Sebelumnya, Senin (7/10/2024), Aragchi menegaskan Iran tidak bermaksud berperang di kawasan.
Pada Jumat (4/10/2024), Presiden AS Joe Biden juga memperingatkan Israel untuk tidak menyerang fasilitas minyak di Iran, salah satu dari sepuluh produsen minyak mentah terbesar di dunia.
Jenderal Rasul Sanayrad dari Korps Garda Revolusi Islam memperingatkan Israel pada Minggu (6/10/2024) bahwa setiap serangan terhadap fasilitas nuklir atau energi akan melewati “garis merah”.
“Beberapa pemimpin politik telah berbicara tentang perubahan kebijakan nuklir Iran,” katanya, menurut Fars News Agency.
Pada tahun 2022, setelah seorang pejabat mengatakan Iran memiliki teknologi untuk memproduksi senjata nuklir, negara tersebut bersikeras bahwa tidak ada perubahan dalam ambisi nuklirnya.
Iran memperlambat pengayaan uraniumnya tahun lalu tetapi kemudian mempercepat produksi uranium yang diperkaya 60% pada akhir tahun 2023, menurut Badan Energi Atom Internasional.
Baca juga: Ini Peringatan Terbaru Iran Saat Israel Balas Serangan Roket
Untuk penggunaan militer, diperlukan tingkat pengayaan sekitar 90%.
Iran secara konsisten membantah keinginannya untuk mengembangkan senjata nuklir dan menekankan bahwa aktivitasnya sepenuhnya untuk tujuan damai.
“Setiap serangan terhadap fasilitas nuklir Iran akan mempengaruhi respons Iran,” kata Jenderal Sanairad.
Serangan Teheran terhadap Israel, yang melibatkan hampir 200 roket, dikatakan sebagai respons atas kematian pemimpin Hizbullah Lebanon yang didukung Iran Hassan Nasrullah dan pemimpin politik Hamas yang berbasis di Teheran Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Beirut.
Iran menyalahkan Israel atas kematian Hania, namun Israel tidak memberikan komentar.
Dengarkan berita langsung dan pembaruan di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda sp-globalindo.co.id Saluran WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.