GAZA, sp-globalindo.co.id – Pasukan Israel menghalangi upaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengevakuasi anak-anak dari rumah sakit di Gaza utara, termasuk Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
“Tentara (Israel) menghalangi pekerjaan komisaris WHO yang bertugas mengevakuasi pasien dari unit perawatan intensif dan anak-anak dari rumah sakit dari Gaza utara hingga Jalur Gaza utara,” kata Wakil Menteri Kesehatan Palestina Maher Shamiya pada Jumat (10/11/2020). ) 2024), Anadolu melaporkan.
Menurut Shamiya, tiga rumah sakit di Gaza utara – Al-Awda, RS Indonesia dan Kamal Adwan – saat ini merawat 124 pasien, termasuk 13 pasien perawatan intensif dan delapan pasien anak.
Baca juga: MER-C: Israel Gunakan Rumah Sakit Indonesia di Gaza sebagai Markas Militer
“Rumah Sakit Kamal Adwan memiliki unit perawatan intensif anak terbesar di Gaza dan Kegubernuran Gaza Utara dan saat ini terancam ditutup akibat serangan Israel,” tambah Antara.
Untuk kelima kalinya sejak dimulainya operasi militer pada Minggu lalu, tentara Israel dilaporkan telah mencegah truk bahan bakar memasuki Gaza dan rumah sakit di utara.
Shamiya mencatat bahwa rumah sakit di Gaza menghadapi krisis bahan bakar untuk menjalankan generator. Kondisi ini dapat mengganggu operasional di unit perawatan intensif dan ruang operasi.
Ia juga menjelaskan, kamp pengungsi Jabalia sepenuhnya dikepung oleh Israel sehingga hampir mustahil warganya bisa keluar.
“Tentara menembaki apa pun yang bergerak, sehingga sulit untuk mengevakuasi korban tewas dan memberikan perawatan medis kepada korban luka,” kata Shamiya.
Dia meminta komunitas internasional dan PBB untuk segera melakukan intervensi guna mengakhiri pengepungan dan memungkinkan bahan bakar dan pasokan medis mencapai rumah sakit di Gaza utara.
Baca juga: Fikri menceritakan detik-detik pengepungan RS Indonesia di Gaza oleh tank dan tentara Israel
Pada Selasa (10/8/2024), Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan tentara Israel telah memperingatkan tiga rumah sakit untuk mengevakuasi staf dan pasien.
Tentara mengancam akan membunuh, menghancurkan dan menangkap staf rumah sakit, seperti yang mereka lakukan di rumah sakit Al-Sifa beberapa bulan lalu.
Peringatan itu muncul setelah Israel melancarkan operasi militer di Jabalia pada Minggu dengan dalih mencegah Hamas menguasai wilayah tersebut.
Israel memperingatkan warga Palestina untuk mengevakuasi Jabalia, Beit Hanoun dan Beit Lahia ke selatan.
Namun, Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Nasional Gaza memperingatkan warga agar tidak mengikuti perintah tersebut, yang mereka sebut sebagai “penipuan dan kebohongan”.
Israel terus melancarkan serangannya di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Baca juga: 12 orang tewas setelah Israel menutup RS Indonesia di Gaza
Kementerian Kesehatan mengatakan lebih dari 42.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan lebih dari 98.000 orang terluka di Gaza yang dikuasai Hamas.
Serangan Israel juga telah memblokade wilayah kantong Palestina dan menyebabkan krisis pangan, air bersih, dan obat-obatan.
Dengarkan berita terkini dan penawaran berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.