Israel telah melancarkan 300 serangan di Suriah sejak jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad pada Minggu (12/08/2024).
Hal ini dilaporkan pada Selasa (10/12/2024) oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah badan pengawas militer.
Serangan udara Israel di Suriah terus mengklaim bahwa mereka telah menghancurkan fasilitas militer terpenting negara tersebut.
Baca juga: Bagaimana Pemberontak Suriah Menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dan Apa Peran Turki?
Assad melarikan diri dari Suriah setelah kelompok pemberontak yang dipimpin oleh kelompok Hayat Tahrir Al Sham (HTS) menyerang dan menguasai ibu kota, Damaskus.
Jatuhnya Assad telah memicu perayaan di Suriah dan diaspora di seluruh dunia.
Keluarga Assad dikenal karena penolakannya untuk menerima konsesi dan menggunakan jaringan penjara yang kompleks untuk mencegah warga Suriah melepaskan diri dari garis Partai Baath.
Perang saudara di Suriah telah menewaskan 500.000 orang, membuat separuh penduduknya meninggalkan rumah mereka dan membuat jutaan orang mengungsi.
Negara ini menghadapi ketidakpastian yang mendalam setelah runtuhnya pemerintahan yang menjalankan setiap aspek kehidupan sehari-hari sesuai dengan citra Assad dan ayahnya, yang mewarisi kekuasaan dari presiden terguling tersebut.
Israel sendiri telah melakukan ratusan serangan terhadap Suriah sejak dimulainya perang saudara pada tahun 2011, ketika Assad menghancurkan gerakan demokrasi.
Sejak pembebasannya, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan mereka telah mendokumentasikan lebih dari 300 serangan Israel.
Baca Juga: Israel Hancurkan Senjata di Suriah Usai Pemberontak Tumbangkan Assad
Wartawan AFP di ibu kota Damaskus mendengar ledakan besar pada hari Selasa namun tidak dapat memastikan secara independen penyebab atau besarnya serangan tersebut.
Sebelumnya pada Senin (12/09/2024), Israel mengatakan pihaknya mengerahkan sisa senjata kimia atau rudal jarak jauh dan roket untuk mencegahnya jatuh ke tangan “ekstremis”.
Observatorium, yang mengandalkan jaringan sumber di sekitar Suriah, mengatakan Israel telah “menghancurkan fasilitas militer besar di Suriah”.
Kelompok tersebut mengatakan serangan itu mencakup senjata, kapal perang rezim Assad dan pusat penelitian yang diyakini oleh negara-negara Barat terlibat dalam produksi senjata.
Jurnalis AFP menemukan pusat penelitian pertahanan hancur pada hari Selasa.