Pasukan Jenin, Compass.com- Israel meluncurkan operasi militer besar yang disebut “Tembok Besi” di Jenin, menduduki Tepi Barat.
Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan operasi ini menggunakan metode yang diperoleh selama perang.
“Operasi Jenin adalah perubahan dalam strategi militer Israel di Tepi Barat Jordan dan merupakan pelajaran dalam serangan sebelumnya di Gaza,” kata Katz pada hari Rabu (23.2.2025).
Baca Juga: 10 Dibunuh di Tepi Barat, Perdana Menteri Israel: Tujuannya adalah untuk memberantas terorisme
Al Jazeera, yang melaporkan Al Jazeera, telah diberitahu setidaknya 10 warga Palestina sejak operasi dimulai pada hari Selasa (01/22/2025), sementara lusinan terluka, termasuk anak -anak dan pekerja perawatan kesehatan.
Lebih dari 2.000 keluarga melarikan diri dari kamp -kamp pengungsi oleh Jenin karena serangan udara dan perusakan infrastruktur oleh buldoser militer Israel.
Gubernur Jenin, Kamal Abu al-Rub, mengatakan situasi di lapangan sangat sulit.
“Buldoser militer Israel telah menghancurkan semua akses ke kamp -kamp pengungsi Jenin di wilayah ini,” kata AFP.
Pasukan Israel juga mengepung bangunan di Burqin dekat Jenin, memerintahkan penghuni mereka untuk meninggalkan pembicara.
Pesawat tak berawak Israel menghantam rumah sementara anti -titan Granada dibebaskan sebelum buldoser buldoser menyamakan kedudukan.
Serangan ini telah ditawarkan sebagai yang terbesar dari dua tahun terakhir di Jenin, yang telah dianggap sebagai Pusat Perlawanan Pendudukan Militer Israel di Tepi Barat.
Baca Juga: Sampul Otoritas Palestina Al Jazeera yang dikeluarkan di Tepi Barat
Sekretaris Umum PBB (PBB), António Guterres, menyerukan pasukan Israel untuk menunjukkan penangkapan terbaik.
Melalui juru bicaranya Farhan Haq Gueterres, ia menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang meningkatnya kekerasan di wilayah tersebut.
Lea juga: Penggunaan Ambulans Tembakt Militer Israel di Tepi Barat
“Perselisihan resmi di Tepi Barat Yordania, yang mulai berdiskusi, akan dibahas oleh pejabat Israel, akan menjadi pelanggaran serius terhadap hukum internasional,” kata Guterres di Dewan Keamanan PBB.
Lihat berita dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran utama Anda di saluran di Compass.com WhatsApp Channel: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafpbdbpzjzrk13ho3d. Pastikan Anda menginstal WhatsApp.