WASHINGTON DC, sp-globalindo.co.id – Beberapa topik hangat di Amerika Serikat menyebabkan Donald Trump kembali memenangkan pemilihan presiden AS.
Masalah ekonomi misalnya. Exit poll dari Edison Research yang dikutip Reuters, Rabu (11/6/2024) menunjukkan 52 persen pemilih di AS lebih mempercayai Trump dalam menangani masalah ekonomi dibandingkan Kamala Harris (46 persen).
Trump juga memiliki orang kepercayaan yang lebih baik kali ini. Sebanyak 46 persen pemilih mempunyai opini positif terhadapnya, dibandingkan 53 persen yang menilainya kurang baik pada pemilu presiden AS 2020.
Baca juga: Siapa yang Akan Memilih Donald Trump di Pilpres AS 2024?
Berikut adalah isu-isu yang menurut warga Amerika paling penting dalam memilih presiden mereka: Ekonomi (32 persen) Imigrasi (11 persen) Aborsi (14 persen) Demokrasi (34 persen) Kebijakan luar negeri (4 persen)
Pada pemilu presiden AS tahun 2024, 46 persen pemilih mengatakan situasi keuangan keluarga mereka lebih buruk dibandingkan empat tahun lalu.
Hanya 24 persen pemilih yang meyakini kondisi keuangan mereka lebih baik dibandingkan tahun 2020, sementara 41 persen responden meyakini situasi ekonomi mereka tidak berubah.
Mengenai isu aborsi, 45 persen dari mereka yang disurvei percaya bahwa Trump bisa mengatasinya, namun ia kalah dari Harris (49 persen).
Mahkamah Agung AS membatalkan hak aborsi secara nasional pada Jumat (24 Juni 2022) dan memberikan kebebasan kepada 50 negara bagian untuk melarang prosedur tersebut. Hampir separuh negara bagian diperkirakan akan melakukan hal ini dalam beberapa bentuk.
Baca juga: Donald Trump Memenangkan Pilpres, Menjadi Presiden AS Kedua yang menjabat dua periode tidak berturut-turut
Pada pemilu presiden kali ini, 53 persen pemilihnya adalah perempuan, meningkat satu persen dibandingkan pemilu presiden AS tahun 2020 dengan 47 persen pemilih laki-laki, turun dari 48 persen pada empat tahun lalu.
Berikut susunan demografis pemilih pada pemilu presiden AS tahun 2024, menurut jajak pendapat Edison Research: 71 persen berkulit putih, naik dari 67 persen pada tahun 2020. 11 persen orang kulit berwarna, turun dari 13 persen pada tahun 2020. 12 persen Hispanik, a menurun dari 13 persen pada tahun 2020 34 persen laki-laki berkulit putih, turun dari 35 persen pada tahun 2020. 37 persen perempuan berkulit putih, naik dari 32 persen pada tahun 2020. 2020. 5 persen laki-laki kulit berwarna, naik dari 4 persen pada tahun 2020. 7 persen perempuan kulit berwarna , turun dari 8 persen pada tahun 2020.
Jajak pendapat pemilu hanya mencerminkan sebagian kecil dari puluhan juta orang yang memberikan suara sebelum dan pada hari pemilu. Hasil dapat berubah seiring berjalannya waktu seiring dengan semakin banyaknya orang yang disurvei.
Salah satu keuntungan utama dari exit poll adalah semua responden telah memberikan suara dalam pemilu.
Baca juga: Kemenangan Donald Trump dan Pandangan Geopolitik Dunia. Dengarkan berita terbaru kami dan berita pilihan langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita pilihan Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.