JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Rencana Menteri Pertahanan Syafri Sjamsoeddin membentuk Dewan Pertahanan Nasional (DPN) diharapkan tidak memberikan kewenangan terlalu luas kepada badan tersebut, seperti yang terjadi pada rezim baru.
Al Araf, Ketua Dewan Direksi Central Initiative, mempertanyakan tujuan didirikannya organisasi ini, terutama terkait kemungkinan politisasi isu sosial.
Al Araf menekankan pentingnya menghindari politisasi melalui DP.
“Isu-isu yang bukan bagian dari pertahanan dan keamanan negara tidak bisa dipolitisasi dalam konteks pertahanan dan keamanan negara,” kata Al Araf dalam keterangannya, Selasa, 11/12/2024.
Al Araf mengatakan, politisasi persoalan sosial dalam konteks keamanan negara berisiko menggunakan cara-cara koersif, terutama pada isu-isu yang tidak bisa dianggap sebagai ancaman nasional.
Baca Juga: Laporan Dewan Pertahanan Nasional Perlu Dukungan Masyarakat
Menurut Al Araf, pendekatan koersif dan keamanan mengabaikan solusi berbasis dialog.
Al Araf menilai politisasi akan memperburuk respon terhadap berbagai permasalahan sosial, terutama permasalahan yang lebih baik diselesaikan tanpa campur tangan lembaga pertahanan, dan pembentukan DP harus menghindari kemungkinan tersebut.
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafri Sjamsoeddin sebelumnya mengabarkan rencana pembentukan Dewan Pertahanan Nasional untuk memperkuat pertahanan negara.
Hal tersebut disampaikannya kepada para pejabat Kementerian Pertahanan RI tingkat I, II dan III pada Rabu 30/10/2024 (30/10/2024) di Universitas Pertahanan di Kotapraja Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Unkhan) memberikan pemaparan singkat di kota.
Brigjen T. N. I. Edwin, Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI, menyatakan rencananya akan dibentuk Dewan Pertahanan Nasional yang mempertimbangkan persoalan pertahanan dari paradigma heterogen. . Adrian Sumanta menjelaskan isi arahan Menteri Pertahanan Sjafri.
Baca juga: Dewan Pertahanan Nasional berencana memperkuat kebijakan pemerintah dari segala sudut
Sjafri mengingatkan jajarannya, memikirkan aspek-aspek kunci pertahanan negara tidak boleh ditunda-tunda.
Oleh karena itu, dipandang perlu untuk memperbaiki penyelenggaraan sentralisasi kebijakan pertahanan negara. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.