JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Pembangunan Pelabuhan Peti Kemas (CY) dan fasilitas pendukung Terminal Peti Kemas Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, menunjukkan kemajuan yang pesat.
Sejak awal Mei 2024 hingga November 2024, pembangunan fisik telah mencapai 20 persen atau lebih cepat menyimpang 3 persen dari target dengan menyerap biaya sekitar 78 miliar.
Project Manager Pembangunan Lapangan Petikemas dan Infrastruktur Pendukung Terminal Peti Kemas Batu Ampar PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) Ahmad Fariz mengatakan, untuk mencapai target Juli 2025, banyak strategi percepatan yang dilakukan.
Baca Juga: Pemerintah Perbaiki Pengelolaan Pelabuhan Untuk Tingkatkan PNBP
Percepatan diperlukan untuk mengatasi permasalahan cuaca di Batam, khususnya hujan yang perubahannya ekstrem.
“Mulai diterapkannya tiga jam kerja pada September 2024, hingga teknologi konstruksi digunakan untuk mendukung pekerjaan yang efisien dan efektif, namun kualitas tetap terjaga,” kata Fariz.
Fariz juga mengatakan, secara teknis proyek ini seluas 12 hektare, dimana 9,8 hektare diantaranya merupakan pembangunan CY dan fasilitas pendukungnya. Sedangkan luas pengembangan CY seluas 2,2 hektar.
WSBP, kontraktor utama, memenangkan kontrak Desain dan Konstruksi senilai Rp 360 miliar, waktu konstruksi 432 hari kalender.
Nilai kontrak ini berkontribusi 21 persen terhadap nilai kontrak baru (NKB) yang diraih WSBP mulai September 2024 yakni Rp 1,73 triliun.
Selain itu, proyek ini juga mencakup lebih dari 50 persen proyek konstruksi yang dikerjakan WSBP hingga September 2024. Pelabuhan pertama Indonesia Hijau.
Pembangunan CY dan dukungan infrastruktur ini merupakan bagian dari upaya PT Persero Batam dalam mengembangkan dan meningkatkan Pelabuhan Batu Ampar sebagai hub kargo dan green port pertama di Indonesia.
Bisnis ini juga menjadi salah satu strategi percepatan perseroan untuk meningkatkan jumlah operasional bongkar muat dari sebelumnya 550.000 Twenty Foot Equivalent Unit (TEUs) menjadi hingga 900.000 TEUs per tahun.
Baca Juga: Sepuluh Tahun Era Jokowi, 25 Pelabuhan Baru Rampung
General Manager PT Persero Batam Development Fikri Amrullah Muryasani berharap pembangunan dan ketenagalistrikan ini dapat meningkatkan daya saing Pelabuhan Batu Ampar di dunia pelabuhan internasional, khususnya Selat Malaka yang saat ini dikuasai Singapura.
Selain itu, dapat mempercepat rantai pasokan dengan memungkinkan panggilan langsung atau pengiriman langsung ke negara tujuan tanpa transportasi.
“Melalui berbagai langkah strategis yang kami lakukan, Pelabuhan Batu Ampar telah mengukir sejarah dengan dibukanya jalur langsung pertama jalur Batam-China pada tahun lalu tanpa melalui Singapura,” kata Fikri.
Jalur langsung ini akan dilanjutkan dengan jalur Timur Tengah Pelabuhan-Batam pada Desember 2024.
Sebagai informasi, rencana pembangunan CY dan Infrastruktur Pendukung Terminal Peti Kemas merupakan hasil penandatanganan kesepakatan antara BP Batam dengan PT Persero Batam pada 31 Agustus 2023 untuk jangka waktu 37 tahun dan merupakan awal dari transformasi Batu. Ampar. Port to Container Terminal berstandar internasional dan modern.
Terdapat tiga tahapan transformasi yaitu pembangunan CY seluas 12 hektar, pembangunan suprastruktur dengan 4 QC dan 10 RTG, serta peningkatan produksi dan konektivitas.
Dengarkan berita terbaik dan pilihan berita kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.