Jangan Sembarangan Berhenti Konsumsi Antibiotik, Begini Penjelasan Ahli Farmasi tentang Bahayanya
sp-globalindo.co.id – Penggunaan antibiotik kerap dijadikan solusi utama mengatasi infeksi bakteri di dalam tubuh.
Baca Juga : Apa Saja Buah yang Bisa Bantu Menurunkan Gula Darah? Ini 9 Daftarnya…
Namun karena kurangnya pengetahuan, beberapa orang berhenti minum antibiotik setelah sembuh, meski dosisnya belum selesai sepenuhnya.
Dikutip dari pafitulungang.org, Ketua Umum Pusat Utama Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), Moses Wambraw Simbiak menegaskan, kebiasaan tersebut berdampak serius bagi kesehatan sehingga berkontribusi terhadap resistensi antibiotik.
Baca juga: PAFI Ungkap Pentingnya Cek Tanggal Kedaluwarsa pada Label Obat
Ia menjelaskan, antibiotik dirancang untuk bekerja secara berurutan, menghentikan bakteri penyebab infeksi berkembang biak.
Tanpa mengonsumsi antibiotik, menurut Moses, bakteri yang belum mati total punya peluang untuk bertahan hidup dan tumbuh lebih kuat. Ini disebut resistensi antibiotik.
“Bakteri yang resisten menjadi resisten terhadap pengobatan, sehingga infeksi di kemudian hari akan sulit diobati,” kata Moses dalam siaran pers yang diperoleh sp-globalindo.co.id, Rabu (12/11/2024).
Baca juga: PAFI ingatkan pentingnya mengikuti dosis obat sesuai label
Ia juga mengingatkan, gejala hilang setelah beberapa hari pemberian antibiotik bukan berarti infeksinya teratasi sepenuhnya.
Baca Juga : Ketahui 4 Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan Jantung
“Antibiotik bekerja pada tingkat mikroskopis. Jadi meski gejalanya mereda, masih ada bakteri yang bisa aktif di dalam tubuh. Oleh karena itu, penting untuk melengkapi dosis yang ditentukan oleh apotek atau dokter,” jelas Moses.
Menurutnya, resistensi antibiotik hampir menjadi ancaman kesehatan global. Banyak jenis bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang sulit diobati karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat.
“Jika resistensi terus menyebar, masyarakat mungkin menghadapi era infeksi yang lebih sederhana dan sulit diobati,” tambah Moses.
Baca juga: Tak Semua Obat Aman untuk Ibu Hamil, PAFI Tekankan Pentingnya Konsultasi
Musa juga menekankan pentingnya mengedukasi masyarakat tentang cara menggunakan antibiotik dengan benar. Dengan mengimbau masyarakat untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum memutuskan berhenti minum obat.
“Tidak boleh ada inisiatif dalam penggunaan antibiotik, termasuk menghentikan obat atau memberikannya kepada orang lain,” kata Musa. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.