sp-globalindo.co.id – Perawatan kecantikan roller semakin populer di kalangan mereka yang ingin memperbaiki tekstur kulit.
Namun, dokter kulit Dr. Arini Astasari Widodo, SM, Sp.DVE, FINSDV mengingatkan pentingnya prosedur ini dilakukan oleh dokter spesialis profesional yang memiliki keahlian di bidang dermatologi atau estetika medis.
“Jika dilakukan dengan kuat atau dengan instrumen yang tidak steril, risiko seperti pigmentasi pro-inflamasi (PIH), infeksi bakteri, atau trauma epidermis yang berlebihan dapat terjadi,” kata Dr. John C., bisa terjadi”. Arini, anggota Persatuan Dokter Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), ditulis Antara, Kamis (12 Desember 2024).
Lihat lebih lanjut: Apakah Anda ingin kulit awet muda? Berikut 11 pilihan makanan…
Dermaroller merupakan alat terapi microneedle yang bekerja dengan microneedles pada permukaannya. Saat digulung pada kulit, alat tersebut menciptakan ribuan luka kecil (terowongan mikro) dari epidermis hingga lapisan kulit.
Proses ini merangsang respon penyembuhan luka, meningkatkan produksi kolagen dan elastin yang penting untuk memperbaiki tekstur kulit, termasuk jerawat atau komedo.
“Cedera mikro ini merangsang respon penyembuhan luka, meningkatkan produksi kolagen dan elastin yang penting untuk memperbaiki tekstur kulit, termasuk mengurangi bekas jerawat (bopeng), jelas Arini.
Selain itu, metode dermaroller juga dapat meningkatkan penetrasi bahan aktif seperti asam hialuronat atau vitamin C ke dalam kulit. Namun, Dr. Arini menegaskan, prosedur medis seperti microneedling sebaiknya hanya dilakukan oleh tenaga medis profesional berlisensi, seperti dokter umum atau dokter kulit.
“Sertifikat tata rias dari kursus singkat saja tidak cukup untuk melakukan prosedur medis seperti krim kulit, laser, atau filler,” tambahnya.
Sayangnya, banyak orang yang tergiur dengan rendahnya harga dan daya tarik klinik informal untuk melakukan prosedur ini.
Arini menjelaskan, hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap perbedaan antara tenaga medis dan non-dokter.
Selain itu, klinik ilegal sering kali mengiklankan layanan tanpa memberikan pendidikan apa pun tentang risikonya.
“Stigma sosial atau rasa malu untuk berkonsultasi ke dinas kesehatan seringkali menyebabkan masyarakat memilih pengobatan cepat tanpa mempertimbangkan keselamatan,” kata Arini. Di beberapa daerah, terbatasnya akses terhadap dermatologi juga menjadi salah satu faktornya.
Baca juga: Mengenali Psoriasis Sebagai Masalah Kulit Serius: Penyebab dan Gejalanya
Untuk menjamin keamanan operasi, Dr. Arini mengingatkan masyarakat untuk memeriksa kredensial klinik dan dokter sebelum berobat. Pastikan klinik tersebut memiliki izin resmi dari Departemen Kesehatan dan dokter yang merawat memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP).
Arini menyimpulkan: “Masyarakat perlu berhati-hati sebelum memutuskan menjalani prosedur medis. Keselamatan harus menjadi prioritas utama.”
Perawatan kecantikan seperti microneedling menjanjikan hasil yang positif, namun hanya jika dilakukan dengan benar dan oleh profesional medis yang berkualifikasi. Jangan sampai niat Anda untuk mempercantik diri justru menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Dengarkan berita dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.