Washington, DC, sp-globalindo.co.id – Amerika Serikat (AS) menyatakan tidak terlibat dalam pemboman yang menewaskan Jenderal Rusia Igor Kirillov di Moskow.
Kirillov (54) adalah kepala divisi senjata kimia Rusia. Ia meninggal pada Selasa (17/12/2024) bersama asistennya di kawasan perumahan Jalan Ryazansky di Moskow.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan pada Rabu (18 Desember 2024), menurut sebuah kantor berita: “Saya dapat memberi tahu Anda bahwa Amerika Serikat tidak mengetahui masalah ini dan tidak terlibat.”
Baca juga: Bom skuter Ukraina membunuh kepala departemen senjata kimia Rusia
Namun, Miller tidak menyangkal bahwa Kirillov, yang terbunuh di tangan Ukraina setelah invasi Moskow, telah memerintahkan penggunaan senjata yang melanggar Konvensi Senjata Kimia.
“Dia adalah seorang jenderal yang terlibat dalam banyak kekejaman, dia menggunakan senjata kimia untuk melawan tentara Ukraina,” katanya.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh sekutu Barat Ukraina terlibat dalam pembunuhan Kirillov.
Sebelumnya, pejabat AS yang enggan disebutkan namanya mengatakan AS tidak mengetahui kejadian tersebut.
“Kami tidak mendukung atau memaafkan tindakan seperti itu,” tambahnya.
Baca juga: Kapal Tanker Rusia yang Dihantam Badai Pecah Menjadi Dua di Laut Hitam. Sebuah bom yang menewaskan seorang jenderal Rusia ditanam di sebuah sepeda motor skuter.
Sumber dari dinas keamanan SBU Ukraina mengonfirmasi bahwa mereka berada di balik ledakan dini hari tersebut.
SBU menyebutnya operasi khusus dan menyebut Kirillov sebagai penjahat perang.
“Pada pagi hari tanggal 17 Desember, sebuah alat peledak yang dipasang pada skuter yang diparkir di dekat pintu masuk sebuah bangunan tempat tinggal diaktifkan di Jalan Ryazansky di Moskow,” kata Komite Investigasi Rusia.
Ledakan tersebut menghancurkan beberapa jendela gedung dan merusak parah pintu depan, lapor seorang reporter AFP di lokasi kejadian.
Rusia sedang menyelidiki serangan itu sebagai terorisme.
SBU Ukraina menuduh Jenderal Rusia Kirillov menggunakan senjata kimia terlarang di medan perang.
Baca juga: Rusia Rebut Desa Lain di Ukraina Timur di Hari Putin Banggakan Keunggulannya. Lihat berita terkini dan pilihan berita kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita pilihan Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.