SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Internasional

Jet-jet Tempur AS Serang Target-target Houthi di Yaman, Ada Tujuan Apa?

Sanaa sp-globalindo.co.id – Pada Sabtu malam (9/11/2024) waktu setempat, Pentagon menyebutkan pesawat tempur AS melakukan beberapa kali serangan terhadap depot senjata canggih Houthi di Yaman.

Jadi apa tujuannya? Menurut informasi yang diberikan Pentagon kepada AFP, fasilitas tersebut berisi berbagai senjata yang digunakan untuk menargetkan kapal militer dan sipil yang berlayar di perairan internasional di Laut Merah dan Teluk Aden.

Jaringan TV Al Masira yang dikelola Houthi juga melaporkan tiga serangan AS dan Inggris yang menargetkan distrik Al Sabeen, di selatan ibu kota Sanaa.

Baca: Rusia mengatakan pihaknya membantu melawan pemberontak Houthi di Laut Merah selama perang Gaza

“Para saksi melaporkan mendengar suara pesawat disertai ledakan di banyak wilayah ibu kota, Sana’a.”

AS dan Inggris telah berulang kali menyerang sasaran Houthi di Yaman yang didukung Iran sejak Januari lalu.

Hal ini sebagai respons terhadap serangan kelompok tersebut terhadap pelayaran di Laut Merah dan Teluk Aden.

Kelompok Houthi menekankan bahwa serangan tersebut, yang mengganggu pelayaran di jalur perairan global yang penting, menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel dan dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina dalam perang di Gaza.

Serangan-serangan tersebut telah sangat mengganggu jalur Laut Merah, yang menjadi jalur 12 persen perdagangan dunia.

Lebih dari 100 serangan Houthi dalam hampir satu tahun telah menewaskan empat pelaut dan menenggelamkan dua kapal, dengan satu kapal dan awaknya masih ditahan sejak pembajakan pada November lalu.

Baca: Siluman B-2 AS Serang Gudang Senjata Houthi di Yaman Menteri Luar Negeri Iran Bertemu Pejabat Senior Houthi di Oman Bahas 15 Serangan yang Menargetkan Houthi di Yaman

Serangan pada hari Sabtu terjadi tiga hari setelah pemimpin Houthi Abdul Malik al-Houthi mengkritik Presiden terpilih AS Donald Trump karena mendukung Israel.

Kesepakatan normalisasi yang ditengahi oleh Trump antara negara-negara Arab dan Israel telah gagal mengakhiri konflik Timur Tengah dan akan gagal pada masa jabatan keduanya, kata kelompok Houthi.

  Dengarkan berita menarik langsung di ponsel Anda dan pilih berita kami. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *