JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyoroti isu kebijakan pendidikan liberal dan liberal yang menurutnya cocok untuk semua negara.
JK kondang itu mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan perkembangan sistem pendidikan Indonesia saat ini.
“Tadi kita tidak dididik, gurunya yang pakai,” kata JK saat memberikan sambutan pada acara pembukaan buku pelajaran anggota KHDR Dede Yusufuf, Senin (10/10/2024).
“Sekarang gurunya sedikit menyentuh muridnya dan sang ayah langsung melapor ke polisi,” ujarnya.
Baca juga: Jusuf Kalla: Indonesia Masih Harus Lulus Ujian Nasional
Ia pun menyatakan tak akan menyetujui jika nilai siswa dihapuskan sama sekali.
JK meyakini, sistem pemeringkatan membantu menanamkan jiwa kompetitif pada siswa sejak kecil, sehingga mereka akan berjuang untuk meraih kesuksesan.
Ia yakin hal ini akan membantu mempersiapkan anak-anak untuk mengetahui bahwa dunia yang akan mereka hadapi di masa depan juga akan kompetitif.
“Pendidikan itu reward and punishment, dan kalau hanya ada reward, tidak akan pernah ada disiplin,” kata JK.
Baca juga: Jusuf Kalla Minta Prabowo Pilih Ahli di Bidangnya
JK juga menilai kurikulum mandiri yang diterapkan pada masa Nadiem Makarim menjabat menteri tidak berpihak pada implementasi nasional.
Menurutnya, kurikulum ini sebaiknya digunakan secara terbatas di beberapa sekolah saja.
“Di mana satu kelas ada 40 siswa, ada guru yang gajinya Rp 5 juta, bagaimana bisa diberi kebebasan?” kata JK. Dengarkan berita dan pembaruan terkini kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran perpesanan favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.