SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

SP NEWS GLOBAL John Hopfield dan Geoffrey Hinton Menangi Hadiah Nobel Fisika 2024 atas Penemuan Pembelajaran Mesin yang Jadi Landasan AI

STOCKHOLM, sp-globalindo.co.id – Ilmuwan Amerika John J. Hopfield dan ilmuwan Inggris-Kanada Geoffrey E. Hinton memenangkan Hadiah Nobel Fisika 2024 atas penemuan pembelajaran mesin yang membuka jalan bagi ledakan ‘inovasi dalam kecerdasan buatan.

Penghargaan Nobel Fisika tahun ini diumumkan di Royal Swedish Academy of Sciences di Stockholm, Swedia, pada Selasa (8/10/2024).

Teknologi baru yang dikembangkan oleh kedua ilmuwan ini dipuji karena potensi revolusionernya di berbagai bidang, mulai dari penemuan ilmiah mutakhir hingga manajemen administrasi yang lebih efisien.

Baca Juga: Victor Ambros dan Gary Ruvkun Raih Hadiah Nobel Kedokteran 2024 atas Penemuan Micro RNA mereka

Namun teknologi ini juga menimbulkan kekhawatiran bahwa umat manusia akan segera dikalahkan dan tersaingi oleh teknologinya sendiri.

Hinton sering disebut sebagai bapak kecerdasan buatan, dan namanya menjadi pemberitaan saat ia mengundurkan diri dari Google tahun lalu agar lebih leluasa mengambil risiko pada teknologi yang ia ciptakan.

“Kami tidak memiliki pengalaman memiliki hal-hal yang lebih pintar dari kami,” kata Hinton melalui telepon pada konferensi pers Hadiah Nobel, menurut Reuters.

Ia menyatakan, teknologi tersebut akan berguna di banyak bidang, seperti layanan kesehatan.

“Namun kita juga harus khawatir dengan sejumlah dampak buruk yang bisa terjadi, terutama ancaman ketika teknologi ini tidak terkendali,” tambah Hilton.

Hinton adalah seorang ilmuwan Inggris berusia 76 tahun dan profesor emeritus di Universitas Toronto.

Baca Juga: Peraih Nobel Muhammad Yunus Diangkat Menjadi Perdana Menteri Bangladesh

Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia, yang menganugerahkan Hadiah Hubbell, menganggap ilmuwan tersebut telah menemukan metode yang dapat secara mandiri menemukan properti dalam data dan melakukan tugas seperti mengenali elemen tertentu dalam gambar.

Meskipun dia meninggalkan Google pada tahun 2023 setelah menyadari bahwa komputer bisa menjadi lebih pintar dari manusia lebih cepat dari yang dia dan pakar lainnya perkirakan, Hinton mengatakan perusahaan tersebut bertindak dengan sangat bertanggung jawab.

Hinton pun mengaku menyesali beberapa penyelidikan yang dilakukannya, meski ia mengatakan tindakannya didasarkan pada informasi yang ia ketahui saat itu.

Sedangkan Hopfield, 91 tahun, merupakan profesor emeritus di Universitas Princeton.

Ia diyakini berhasil menciptakan memori asosiatif yang dapat menyimpan dan merekonstruksi gambar serta jenis pola lain dalam data.

“Peraih Nobel bidang fisika tahun ini menggunakan alat-alat dari ilmu fisika untuk mengembangkan metode yang menjadi dasar pembelajaran mesin canggih saat ini,” kata Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia dalam sebuah pernyataan.

Hadiah Nobel Fisika tahun 2024 diberikan dengan jumlah sebesar 11 juta kroner Swedia (sekitar 16,6 miliar rupiah) yang dibagi di antara para peraih Nobel.

  Dengarkan berita terkini dan jadwal berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *