JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Jaksa Agung Jovi Andrea Bachtiar menanggapi tuntutan pencemaran nama baik yang dilayangkan Jaksa Agung (Kejagung) terkait kasus yang melibatkan pegawai bernama Nella Marsela.
Jovi menilai Kejaksaan sedang “membentuk” dirinya.
“Sumpah demi Tuhan, kalau bohong, hari ini aku mati. Aku siap. Aku tidak pernah menuduh Nella Marsela menggunakan mobil dinas untuk temannya.
Episode itu menjadi viral setelah Jovi ditetapkan sebagai terdakwa kasus pencemaran nama baik terhadap Nella.
Baca Juga: Soal Usulan Pemecatan Kejaksaan, Jovi: Liburan Saya Tiba-tiba Dibatalkan
Jovi terkenal mengunggah foto Nella, ceritanya Nella kerap menggunakan mobil dinas Kajari Tapsel, Siti Holija Harahap.
Jovi menyayangkan perilaku Kejaksaan Agung yang menuding Nella menggunakan mobil dinas untuk melakukan tindakan seksual.
Ia menjelaskan, postingannya di media sosial merupakan kritik terhadap Nella yang terlihat sering mengutarakan pendapatnya.
Meski tidak seperti itu, saya hanya mengkritik Nella Marsela yang suka memperlihatkan fotonya atau memperlihatkan mobil dinasnya Pajero Sport Kajari Tapsel agar berhenti melakukannya, ujarnya.
“Karena perlu kita ketahui statusnya bukan jaksa melainkan tahanan.
Menanggapi pernyataan Jovi, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Harli Siregar menjelaskan, Jovi ditetapkan sebagai tersangka pelanggaran UU ITE melalui posisinya yang dianggap mencemarkan nama baik Nella Marsela.
Harley menegaskan, sifat pemalu Jovi juga berujung pada maksiat.
“Saya sudah berkali-kali mengatakan bahwa yang bersangkutan telah melakukan tindak pidana dalam kaitannya dengan ITE, yaitu kehormatan atas beberapa jabatan yang diberikan kepada seseorang bernama Nella Marsella,” kata Harli pada 15 November 2024.
Baca Juga: DPR Minta Jaksa Batalkan Kasus Jovi Demi Kepentingan Umum
Harli pun mengatakan, wajar jika Nella kesal dengan posisi Jovi.
“Yang bersangkutan, tentu saja sebagai perempuan, tidak terima dengan kata-kata kasar. Saya kira di media sudah sangat jelas apa yang tidak pantas, dan itu merupakan serangan terhadap rasa hormat,” ujarnya.
Harli menjelaskan tudingan Jovi soal Nella yang diduga melakukan pelanggaran terhadap fasilitas negara, termasuk kendaraan dinas Kajari Tapanuli Selatan.
Ia membenarkan Nella menggunakan mobil tersebut sebagai penyelenggara pemerintahan, karena Nella berpangkat petugas Lapas dan juga merupakan petugas di Kejaksaan.
“Kemudian gurunya, karena urusan staf dan lain-lain, dia juga dimasukkan ke sekretariat. “Karena dia perempuan dan gurunya perempuan,” kata Harley. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.