sp-globalindo.co.id – Berita dunia terkini minggu ini antara lain ikan tuna berukuran sangat besar dijual ke Jepang seharga Rp 21 miliar atau berita mengapa Indonesia bergabung dengan BRICS.
Sementara itu, gempa bumi di Tibet pada Selasa (1/7/2025) menewaskan sedikitnya 95 orang dan melukai lebih dari 130 orang.
Berikut rangkuman berita dunia mingguan Senin (1 Juni 2025) hingga Minggu (1 Desember 2025).
Baca Juga: Dokter Palestina dengan Kaki Palsu Terus Rawat Korban Perang Gaza 1 Tuna ‘Lemak Daging Sapi’ Terjual 21 Miliar Rubel di Jepang
Seekor tuna sirip biru berukuran sangat besar dijual pada Minggu (5/1/2025) seharga USD 1,3 juta (sekitar Rp 21 miliar).
Ikan tersebut dijual pada lelang pertama tahun ini di Pasar Toyosu di Tokyo, Jepang.
Ikan seberat 276 kilogram itu dibeli bersama oleh operator restoran sushi Onodera Group dan pedagang grosir Yamayuki.
Anda dapat membaca seluruh artikel di sini. 2. Gempa bumi di Tibet menewaskan 95 orang, Xi Jinping mengerahkan 3400 penyelamat.
Gempa bumi berkekuatan 7,1 skala Richter melanda daerah terpencil di Tibet pada Selasa (1 Juli 2025), menewaskan sedikitnya 95 orang dan melukai lebih dari 130 orang.
Menurut media pemerintah Tiongkok, gempa juga dirasakan di Kathmandu, Nepal, dan beberapa wilayah India.
Rekaman CCTV menunjukkan bangunan runtuh, tembok runtuh dan warga berlarian menyelamatkan diri.
Anda dapat membaca seluruh artikel di sini. 3. Alasan Indonesia bergabung dengan BRICS dan manfaatnya
Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri menyambut baik pengumuman Brazil untuk bergabung dengan Indonesia sebagai anggota penuh BRICS. Apakah keanggotaan ini akan meningkatkan posisi negosiasi Anda atau mempersulit Anda untuk bergabung dengan OECD?
Brazil, sebagai ketua BRICS tahun ini, pada Senin (1 Juni 2025) mengumumkan kehadiran Indonesia sebagai anggota kesepuluh, atau anggota terbaru organisasi ekonomi multinasional tersebut, setelah Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan. Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab.
Meskipun BRICS merupakan blok fleksibel yang terdiri dari negara-negara non-Barat, ekspansi kelompok tersebut mempunyai implikasi geopolitik sejak tahun lalu.
Anda dapat membaca seluruh artikel di sini.
Baca Juga: 15 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara Junta Myanmar