sp-globalindo.co.id – Berita dunia pekan ini memuat berita pemakzulan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan kemunculan enam ikan lele raksasa langka di Kamboja.
Sementara itu, Menteri Pengungsi Afganistan tewas dalam serangan bunuh diri di kantor kementeriannya.
Berikut rangkuman berita mingguan dunia Senin (12/9/2024) hingga Minggu (15/12/2024).
Baca Juga: Israel Tembakkan 61 Rudal ke Suriah, HTS Tak Tertarik dengan Konflik 1, Ini Jumlah Mantan Panglima Al Qaeda yang Pimpin Penggulingan Presiden Suriah
Abu Mohammed Al Julani adalah orang yang memimpin pemberontak dalam menggulingkan Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Siapakah Abu Muhammad Al Julani? Seperti diberitakan Reuters, Senin (9/12/2024), Julani merupakan mantan komandan cabang al-Qaeda dalam perang saudara Suriah.
Dulu, sosoknya tidak menonjol di hadapan publik, bahkan ketika kelompoknya menjadi faksi paling kuat yang berjuang untuk menggulingkan Bashar Al Assad.
Baca lebih lanjut di sini. 2. Pemimpin pemberontak Al Julani: Suriah tidak akan pernah menghadapi perang lagi
Pemimpin pemberontak Suriah Abu Mohammed Al Julani telah bersumpah bahwa negaranya tidak akan menghadapi perang lagi.
Berbicara kepada Sky News pada Selasa (12/10/2024), ia mengatakan rakyat Suriah kelelahan setelah bertahun-tahun berperang.
“Masyarakat sudah bosan dengan perang. Oleh karena itu, negara ini belum siap menghadapi perang baru dan tidak akan terlibat dalam perang baru,” katanya di Damaskus, saat ia mengunjungi sebuah masjid.
Baca lebih lanjut di sini.
Baca juga: Garis Waktu Jatuhnya Rezim Presiden Bashar Al Assad di Suriah 3. Komentar Korea Utara untuk Pertama Kalinya Soal Darurat Militer di Korea Selatan: Apa Kata Mereka?
Media pemerintah Korea Utara KCNA untuk pertama kalinya melaporkan kerusuhan politik yang sedang berlangsung di Korea Selatan sejak Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer.
Setelah bungkam selama seminggu, KCNA menerbitkan artikel pada Rabu (11/12/2024) yang menyebutnya sebagai “kerusuhan sosial” di Korea Selatan akibat krisis darurat militer.
Surat kabar tersebut tidak banyak berkomentar, terutama meliput laporan dari media Korea Selatan dan internasional.
Baca lebih lanjut di sini.