sp-globalindo.co.id – Bek diaspora terbaru Tim Nasional Indonesia, Kevin Diks, menjadi bagian dari tim FC Copenhagen yang membuat Man United mengalami salah satu kekalahan terburuk di Liga Champions.
Timnas Indonesia punya satu lagi pemain diaspora yang akan memperkuat skuad dalam diri Shin Tae-yong. Bek tangguh Kevin Diks menyatakan komitmennya membela Merah Putih.
Kevin Diks memiliki darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Ambon, Maluku, dan saat ini bermain untuk FC Kopenhagen.
Sejak bergabung dengan kubu Denmark pada 2021, pemain berusia 28 tahun itu sudah mencatatkan 132 penampilan dan mencetak 16 gol.
Salah satu permainan Kevin Dik yang paling terkenal bersama FC Copenhagen terjadi ketika ia memberikan kekalahan memilukan bagi Man United asuhan Erik ten Hag di ajang sepak bola utama Eropa, Liga Champions.
Baca juga: Kevin Diks Gabung Skuad Indonesia, Presiden PSSI: Bisa Main November
Laga tersebut terjadi saat Kopenhagen menjamu Man United pada fase grup Liga Champions musim lalu, tepatnya pada 8 November 2023.
Diks tampil di jantung pertahanan Kopenhagen pada laga di Stadion Parken.
Man United unggul 2-0 pada laga itu, namun situasi berubah ketika Marcus Rashford langsung mendapat kartu merah tiga menit jelang turun minum.
Kopenhagen langsung membalas untuk menjadikan kedudukan 2-2 sebelum kedua tim memasuki jeda.
Meski penalti Bruno Fernandes memberi Man United keunggulan di awal babak kedua, dua gol tuan rumah di 10 menit terakhir pertandingan membuat Man United pulang dengan tangan kosong.
Kekalahan ini merupakan yang kesembilan bagi Man United dari 17 pertandingan di semua kompetisi hingga tahap musim ini.
Kevin Diks menjadi salah satu pemain tuan rumah yang menonjol di laga ini. Ia bahkan menyelesaikan 99 persen umpannya (89 dari 90) dan membuat dua umpan kunci.
Dengan 96 sentuhan bola, Diks menjadi pemain kedua yang paling terlibat dari Kopenhagen.
Baca juga: Profil Amunisi Baru Indonesia, Jawaban Panas Kevin Diks dan Maarten Paes
Man United saat itu finis terakhir di Grup A, di bawah Bayern Munich, Kopenhagen, dan Galatasaray.
Musim lalu resmi menjadi musim terburuk sepanjang sejarah keikutsertaan MU di Liga Champions, dengan hanya meraih empat poin.
Sebelumnya, Setan Merah tidak pernah gagal mencetak kurang dari enam poin di babak penyisihan grup. Mereka juga kebobolan 15 gol di babak penyisihan grup, terbanyak oleh tim Premier League.
Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.