Kaledioskop 2024: Gebrakan Prabowo dan Strategi Diplomasi Indonesia di Kancah Internasional
JAKARTA, sp-globalindo.co.id – Presiden Prabowo Subianto membuat kemajuan pesat di bawah kepemimpinan barunya.
Ia telah mengikuti tujuh pertemuan bilateral sejak dilantik pada 20 Oktober 2024.
Hal ini tidak lepas dari pengangkatan Sugiono sebagai Menteri Luar Negeri RI.
Pakar Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Himahanto Juwana, mengatakan penunjukan Sugiono menunjukkan bahwa Prabowo ingin terlibat langsung dalam urusan luar negeri.
Baca juga: KALEIDOSCOPE INTERNASIONAL OKTOBER 2024: Ketegangan Korea Utara-Korea Selatan Meningkat | Mitra BRICS Indonesia
“Beliau (Prabowo) butuh orang yang tidak perlu tahu lagi tentang dirinya. Jadi Pak Sugiono betul, Pak Sugiono disebut-sebut sebagai anak ideologi Pak Prabowo,” kata Hikmahanto saat dihubungi sp-globalindo.co.id, Senin (11/1). 21/10/2024).
Prabowo mengunjungi Tiongkok sekitar tiga minggu setelah pelantikannya. mengunjungi Tiongkok
Prabowo langsung menerima undangan pemerintah China, sekitar tiga minggu setelah menjabat.
Ini akan tiba di Tiongkok pada 9 November 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menegaskan kerja sama eratnya dengan Perdana Menteri China Li Qiang.
“Saya kira hal ini menunjukkan eratnya persahabatan dan rasa hormat yang tinggi yang dimiliki Tiongkok terhadap Indonesia. Saya ingin menekankan sekali lagi bahwa Indonesia memandang Tiongkok sebagai teman yang sangat penting dan mitra yang berharga, tidak hanya untuk saat ini tetapi juga di masa depan.” katanya. Lalu Prabowo
Ia juga menyoroti kontrak bisnis antara kedua negara yang bernilai lebih dari US$10 miliar.
Baca juga: Kaleidoskop 2024: BPR Lipat 5 Kali
Selain dari aspek ekonomi, Prabowo juga mengungkapkan ketertarikan Indonesia untuk belajar dari pengalaman Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan.
“Kami akan mengintensifkan upaya kami untuk memberantas kemiskinan, dan saya rasa kami juga ingin belajar lebih banyak dari pengalaman Tiongkok,” kata presiden.
Hasil pertemuan bilateral dari Tiongkok yang paling banyak terdengar adalah pendanaan program makanan bergizi gratis yang dikucurkan oleh Prabowo.
Perjanjian ini merupakan bagian dari tujuh perjanjian bilateral dan investasi komersial senilai USD 10,07 triliun atau setara Rp 157,64 triliun. Bertemu dengan Presiden Amerika Serikat
Cerminan kebebasan berpolitik yang dimiliki Prabowo terlihat setelah ia berkunjung ke Tiongkok dan langsung melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.
Prabowo bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC pada 12 November 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyampaikan pentingnya kemitraan dengan Amerika Serikat.
“Amerika Serikat adalah teman baik kami,” katanya saat itu.
“Amerika Serikat mendukung kami dalam perjuangan kemerdekaan dan membantu kami berkali-kali pada saat dibutuhkan. Oleh karena itu, saya akan bekerja keras untuk mempererat hubungan Indonesia dan Amerika Serikat,” lanjutnya. Diskusikan masalah perubahan iklim di Peru
Prabowo kemudian terbang ke Peru untuk menghadiri KTT APEC pada 15 November 2024.
Baca juga: Kaleidoskop 2024: 7 Peristiwa Perubahan Iklim yang Akan Mengubah Kehidupan Penduduk Dunia
Ia menekankan isu perubahan iklim dan pentingnya transisi ke energi ramah lingkungan.
Ia mencontohkan tiga peran strategis APEC.