SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Global

Kecelakaan Jeju Air Makin Jadi Misteri Usai Kotak Hitam Berhenti Merekam Data, Keluarga Korban Ingin Penyelidikan Ahli Independen

SEOUL, sp-globalindo.co.id – Kementerian Perhubungan Korea Selatan mengungkapkan bahwa data penerbangan dan perekam audio pesawat Jeju Air yang jatuh bulan lalu berhenti direkam dalam waktu empat jam sebelum pesawat itu jatuh di Bandara Moan di Korea Selatan.

Pihak berwenang yang menyelidiki kecelakaan Jeju Air juga mengatakan kotak hitam pesawat berhenti merekam empat menit sebelum pesawat menabrak balok beton di ujung landasan pacu di Moan.

Diketahui bahwa Jeju Air Penerbangan 7C2216 lepas landas dari Bangkok menuju Muan, Korea Selatan pada tanggal 29 Desember 2024, namun melakukan pendaratan darurat dengan pesawat di dalamnya, melewati landasan pacu dan bertabrakan dengan pagar, meledak dan api menjalar.

Baca Juga: Korea Selatan: Dek penerbangan Jeju Air berhenti mencapai rekor 4 menit sebelum jatuh

Akibat kecelakaan pesawat tersebut, 179 dari 181 orang yang berada di dalamnya meninggal dunia. Atau dua orang selamat.

Perekam suara dari kotak hitam yang ditemukan di Korea Selatan dianalisis, namun pihak berwenang mengirimkannya ke laboratorium Badan Transportasi AS setelah datanya hilang.

Pilot telah diperingatkan tentang kemungkinan bertemunya burung melalui panggilan petugas pengatur lalu lintas udara, dan pesawat mengeluarkan sinyal bahaya sebelum kecelakaan, namun penyebab pasti bencana tersebut masih belum diketahui.

Investigasi awal menunjukkan bahwa pilot membatalkan upaya pendaratan setelah melakukan panggilan darurat dan mulai berbalik.

Namun, alih-alih berbalik, pesawat malah berbelok tajam ke landasan bandara dari sisi lain dan melakukan pendaratan darurat tanpa roda pendaratan.

Baca Juga: Peneliti Mengekstraksi Data Pertama Dari Perekam Kotak Hitam Jeju Air

Sam Jae-dong, mantan penyelidik kecelakaan di Kementerian Transportasi, mengatakan penemuan beberapa menit terakhir yang hilang dari perekam pesawat itu mengejutkan, The Independent melaporkan pada Minggu (12/1/2025).

“Ini bisa menunjukkan bahwa semua aliran listrik, termasuk cadangan, mungkin telah terputus pada saat-saat terakhir, dan ini merupakan kejadian yang jarang terjadi,” kata Sim.

Polisi Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan awal pekan ini bahwa penyelidik melakukan penggeledahan di kantor operator bandara dan badan pengatur lalu lintas udara di wilayah Moan barat daya negara itu, dan kantor Jeju Air di Seoul.

Terungkap pula penyidik ​​sedang memeriksa landing gear Jeju Air karena diduga tidak berfungsi dengan baik.

Selain itu, petugas berniat menyita dokumen terkait pengoperasian dan pemeliharaan pesawat dan bandara.

Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan akan menyelidiki informasi lain yang tersedia mengenai kecelakaan itu. Termasuk memberikan informasi kepada keluarga korban.

Baca Juga: Para Ahli Meragukan Teori Tabrakan Burung, Keluarga Kamp Kecelakaan Udara Jeju di Bandara

Namun banyak keluarga yang terkena dampak insiden tersebut meminta agar penyelidikan dilakukan oleh ahli independen dan tidak dipimpin oleh Kementerian Perhubungan Korea Selatan. Dengarkan berita dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *