SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

SP NEWS GLOBAL Kecepatan Berjalan di Usia 45 Tahun Pengaruhi Penuaan Fisik dan Mental

 

sp-globalindo.co.id – Seberapa cepat Anda bisa berjalan di usia 45 tahun sekarang?

Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open tahun 2019 menemukan bahwa kecepatan berjalan pada usia 45 tahun dapat menunjukkan kecepatan penuaan fisik dan mental seseorang.

Diambil dari The Times Weekly, penelitian menunjukkan bahwa melambatnya usia di usia 40-an bisa menunjukkan bahwa Anda menua lebih cepat dari yang Anda sadari.

Lanjutkan membaca artikel ini yang akan mengupas lebih jauh tentang hubungan antara kecepatan lari di usia 40-an dengan penuaan fisik dan mental.

Baca juga: Tips Panjang Umur dengan Berjalan 8.000 Langkah Apa Hasil Penelitiannya?

Line Jee Hartmann Rasmussen, PhD, peneliti dan peneliti senior di Copenhagen University Hospital Hvidovre di Denmark, mengatakan seberapa cepat orang berjalan di usia paruh baya akan memberi tahu kita banyak hal tentang bagaimana tubuh dan otak mereka berkembang seiring waktu.

Dalam sebuah studi tahun 2019, para peneliti menganalisis lebih dari 1.000 warga Selandia Baru yang lahir antara tahun 1972 dan 1973 selama 40 tahun.

Seorang ahli saraf anak memeriksa setiap peserta sejak usia 3 tahun.

Neurologi mengukur segalanya mulai dari kecerdasan, bahasa, dan keterampilan motorik hingga emosi dan perilaku.

Setelah itu, para peneliti secara rutin memantau kesehatan setiap orang, memeriksanya, dan mewawancarai mereka setiap beberapa tahun sekali.

Baca juga: Bolehkah Lari dengan Gula Darah Rendah Setelah Makan? 

Pada usia 45 tahun, peneliti mengukur kecepatan berjalan 904 peserta menggunakan sebuah tes.

Para peneliti juga mengamati seberapa cepat para partisipan menua berdasarkan 19 indikator kesehatan, termasuk indeks massa tubuh (BMI), tekanan darah, dan kadar kolesterol.

Selain itu, para peneliti menggunakan Wechsler Adult Intelligence Scale-IV (WAIS-IV), melakukan MRI otak, dan mengevaluasi penuaan wajah.

Setelah menganalisis data, peneliti membandingkan peserta dengan kecepatan berjalan lambat (sekitar 3,9 kaki/detik atau setara 1,2 meter/detik) dengan mereka yang berjalan cepat (sekitar 5,7 meter/detik atau setara 17,4 meter/detik). detik). ). Kedua).

Berjalan tampaknya sederhana, namun Rasmussen mengatakan hal itu memerlukan kerja dan interaksi banyak organ pada saat bersamaan, termasuk tulang, jantung, paru-paru, otot, penglihatan, sistem kelistrikan, dan lain-lain.

Oleh karena itu, gerakan yang lambat dapat mengindikasikan penuaan dini dan kemunduran fungsi tubuh.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *