sp-globalindo.co.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) melalui Badan Penyuluhan Perikanan Kelautan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM KP) terus mengembangkan produktivitas perikanan melalui program Smart Fishing Village (SFV).
Salah satu bentuk program ini adalah dengan mengadopsi konsep inovatif One Stop Aquaculture.
Agus Kahadi, Kepala Badan Penelitian Perikanan (BRPI), mengatakan peternakan ayam merupakan salah satu cara budidaya ikan yang komprehensif.
Pendekatan ini menghubungkan berbagai tahapan rantai pasok dari hulu hingga hilir, mulai dari penanaman hingga pemberian pakan, dan pasokan pangan alami.
Konsepnya mencakup unsur wisata edukasi yang memungkinkan pelajar, pelajar, dan masyarakat belajar tentang dunia perikanan sambil menikmati indahnya alam, ujarnya dalam jumpa pers, Jumat (6/12/2024).
Jadi, budidaya perikanan satu lokasi bukan hanya soal produksi ikan, namun menggabungkan berbagai aspek lingkungan, pendidikan, dan rekreasi, ujarnya.
Baca Juga: Kementerian KP Siapkan Panen BINS Tahap Kedua untuk Dukung Program MBG
Konsep ‘budidaya satu lokasi’ memanfaatkan sumber daya tambak yang ada di BRPI untuk menghasilkan produk ikan unggulan seperti ikan mas Mustaka, lele mutiara, nila Srikandi, dan patina Percasa.
Nantinya, limbah pertanian dari kolam tersebut digunakan untuk mengairi tanaman yang menjadi sumber makanan alami ikan.
Tumbuhan ini menerima unsur hara alami dari bekas air pertanian sehingga membentuk siklus saling ketergantungan.
Agus mengatakan budidaya ikan nila satu lokasi juga menggunakan teknologi serupa dengan teknologi Recirculated Aquaculture System (RAS) di kolam ikan nila Srikandi.
Sementara itu, kolam lainnya menggunakan teknologi reclaimed water flow (RWF) yang dapat menjaga kualitas air, jelasnya.
Sementara itu, Nyoman Radiarta, Kepala BPPSDMKP, mengatakan program SPV mengadopsi ide-ide inovatif budidaya perikanan di salah satu lokasi di Balai Penelitian Pembibitan Ikan (BRPI).
Baca Juga: Menteri KP Karawang Targetkan Ikan Nila Sebagai Sumber Protein Diet Gratis dan Bergizi
Program ini akan mendapatkan manfaat yang luas dari hasil-hasil inovatif ini, termasuk peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Secara keseluruhan, konsep budidaya perikanan satu lokasi memberikan dampak positif yang berkelanjutan pada semua aspek,” ujarnya.
Newman menegaskan, program SPV merupakan langkah nyata membangun kemandirian ekonomi masyarakat yang berorientasi masa depan dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan menjadikan perikanan lebih berketahanan dan kompetitif.