Jakarta, sp-globalindo.co.id – Kementerian Perhubungan telah merumuskan 3 strategi utama untuk mengatasi kemacetan di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menurut Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana, strategi ini dilakukan untuk mengendalikan peningkatan kendaraan saat akhir pekan dan hari libur.
“Kami telah merumuskan tiga strategi penanganan, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Semua itu diharapkan dapat memutus kemacetan yang selama ini menjadi permasalahan selama bertahun-tahun,” kata Sutana usai bertemu dengan Resimen Bogor. Demikian disampaikan pemerintah di kantor wilayah, Sibinong, Rabu (20/8/2024), Antara.
Santana, untuk tahap pertama, pemerintah memfasilitasi sistem rekayasa lalu lintas dalam satu sistem atau beberapa kali.
Baca Juga: Jam Terjebak di Top Line, Wisatawan: Sudah Tahu Itu Lengket, Tapi Itu Gasnya
Menurut Sutana, kebijakan tersebut tetap efektif mengatasi kemacetan tanpa mengganggu sektor perekonomian, khususnya industri pariwisata yang tergabung dalam Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
“Satu cara masih menjadi solusi yang diterima banyak pihak, termasuk para pengusaha pariwisata. Sistem ini akan membuat perekonomian di kawasan Puncak bisa berjalan lancar,” kata Sutana.
Kemudian strategi media dalam upaya pengurangan ukuran kendaraan pribadi. Mekanismenya, pemerintah menyediakan bus gratis kepada wisatawan yang ingin menginap di puncak.
Layanan ini diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak kebijakan satu arah atau terhambat oleh padatnya lalu lintas di jalur utama.
“Kami akan menyertakan bus gratis agar wisatawan bisa menikmati puncaknya tanpa menambah beban lalu lintas,” kata Suntana.
Baca juga: Peringatan Hidrometeorologi Ada Bencana, Ada Longsor di Pompa
Lalu strategi hubungan jangka panjangnya adalah menciptakan infrastruktur baru. Sebagai solusi permanen, Kementerian Perhubungan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang menyiapkan proyek infrastruktur besar, seperti tol Carnijina-Sisarua-Siajur dan pembangunan jalur Puncak II.
Data menunjukkan 37 persen pengemudi berada di puncak yang tujuannya Sipanas dan Cianjur. Dengan adanya jalur alternatif ini, arus kendaraan bisa terbagi dan tidak lagi terkonsentrasi di puncak, kata Suntana.
Ketiga strategi tersebut diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan kepadatan yang melanda wisatawan dan masyarakat lokal.
Pemerintah berharap perjalanan majelis bisa lebih terorganisir dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan dan masyarakat melalui koordinasi berbagai badan. Tonton berita dan pembaruan tentang pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih akses saluran utama di saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafpbedbpzjzrk13ho3d. Pastikan untuk menginstal aplikasi WhatsApp.