sp-globalindo.co.id – Kementerian Kesehatan (Kimniks) Indonesia melaporkan bahwa masalah kesehatan mental di Indonesia masih kurang terdiagnosis karena belum adanya skrining atau diagnosis.
Hal ini merupakan salah satu poin penting dalam Survei Kesehatan Gratis (PKG) yang akan dimulai pada tingkat lebih rendah bagi orang dewasa mulai usia 7 tahun.
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari setiap delapan orang di dunia menderita penyakit mental. Dengan contoh ini, bisa dibayangkan 28 juta penduduk Indonesia mengalami masalah ini.
Baca Juga: Departemen Kesehatan Umumkan Prosedur Diagnostik Gratis, Begini Caranya
Budi menambahkan, permasalahan kesehatan mental di Indonesia seringkali dianggap tabu untuk dibicarakan, begitu pula dengan penyakit seperti HIV.
“Karena HIV juga merupakan penyakit yang memberikan stigma, dengan kata lain, masyarakat takut untuk mengatakan bahwa mereka mengidap penyakit jiwa, orang tidak mengatakan di Internet, ‘Ya, saya mengidap penyakit jiwa,’ juga di masa lalu. sangat tabu.”
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini.
Menurut Bodhi, tes kesehatan mental seharusnya dianggap sama pentingnya dengan tes kesehatan seperti tes darah.
Dalam program PKG, Departemen Kesehatan menggunakan kuesioner untuk mendiagnosis jenis penyakit jiwa yang mungkin diderita seseorang.
“Banyak orang yang menderita ADHD, bulimia, gangguan makan, autisme, gangguan saraf,” ujarnya.
Pengobatan gangguan jiwa dapat dilakukan dengan berkonsultasi dengan psikiater atau pada kasus yang lebih parah dengan menggunakan obat-obatan.
Kementerian Kesehatan saat ini berupaya memperluas layanan penanganan masalah kesehatan jiwa, bahkan hingga tingkat kesehatan masyarakat. “Nanti kita lihat ke apoteknya,” ucapnya.
Baca Juga: Cek Kesehatan Gratis, Kemenkes Minta BPJS Kesehatan
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, kelompok usia 15-24 tahun merupakan kelompok yang paling rentan, begitu pula perempuan, mereka yang tidak mengenyam pendidikan, dan pekerja yang berpengetahuan merupakan kelompok masyarakat yang paling rentan.
Depresi terbanyak di Indonesia tercatat sebesar 1,4 persen, dengan angka tertinggi di Provinsi Jawa Barat dan angka terendah di Bali.
Namun, bahkan di antara sebagian besar remaja yang mengalami depresi, hanya 10,4 persen yang mencari pengobatan.
Hal ini menunjukkan masih banyak yang menolak atau tidak mengetahui cara mendapatkan bantuan.
Kementerian Kesehatan berharap kerja PKG dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan jiwa di masyarakat. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih berita yang ingin Anda akses saluran WhatsApp sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.