Kemensos Salurkan Makanan hingga Kasur Senilai Rp 262 Juta untuk Korban Tanah Bergerak di Brebes
Jakarta, Compass.com – Departemen Pembangunan Sosial (Departemen Sosial Sosial) dijadwalkan untuk nilai RP. 262 juta dalam bentuk paket makanan korban risiko bencana Bumi di Brebes, Jawa Tengah.
Menteri Sosial Saufullah Yusuf (GUS IPUL) mengatakan bantuan itu dikirim ke korban di desa Mendal, distrik Sirrumug, Kabupaten Brebes.
“Manfaat penuh dari Departemen Subjek yang dicuri dari bencana adalah Rp. 262.016.500,” kata Gus Ipul pada pernyataannya, pada hari Rabu (23.4.2025).
Bantuan adalah paket 500 kecepatan, 500 paket sumbangan makanan tetap, 100 lembar kasur, 80 paket anak -anak dan 60 jahitan.
Baca juga: Tanah Agama untuk Transportasi di Brebes
Selain itu, Departemen Permasasi Publik juga menyediakan 40 lembar pesanan tenda, 5 tenda unit 5 tenda keluarga dan 1 unit mesin DUMLAP.
Selain mengirimkan bantuan, media sosial dan layanan sosial lokal dan Tagan didirikan oleh masakan publik di balai desa asal.
“Masakan komunitas yang didirikan mampu menyediakan 1.500 makanan untuk tiga makanan sehari,” kata Gus Ipul.
Dilaporkan sebelumnya, ratusan penghuni perumahan terluka karena pergerakan gempa bumi di desa Mendal.
Bencana mulai hujan dengan kekuatan yang lebih tinggi, yang beberapa hari yang lalu telah menolak wilayah Sounzeses, dan jumlah yang lebih tinggi pada hari Kamis (17 April 2005).
Baca: Pergerakan Tanah di Brebes masih, 112 rumah rusak, para pengungsi meningkat
Ratusan rumah yang rusak ditemukan di Hamlet, Karanganya, Bakan Betta Betta pada Senin.
Sebagian besar waktu dan lereng hujan tinggi diperkirakan akan menjaga Slamet tetap sampai saat ini.
Warga terus memecahkan rumah di sekitar transfer lahan yang ditransfer diukur untuk tetap terjaga.
Pemerintah Regentebes Brebes memperbaiki dua forum tanah untuk mengangkut rumah ke warga negara yang melakukan perjalanan bencana di kota awal Mondali, Salito, provinsi salent.
Migrasi ditemukan di desa -desa Buniwah dan Mangga, sebuah wilayah Sirfug.
Namun, penggunaan lanskap imigrasi masih menunggu hasil studi geologi. Tonton cerita dan berita dalam pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih stasiun utama Anda untuk akses ke saluran saluran sp-globalindo.co.id: https://www.whatsapp.com/channel/0029vafpbedbpjwkk133d. Pastikan untuk menginstal aplikasi WhatsApp.