SP NEWS GLOBAL INDONESIA

Berita Seputar Global Indonesia

Kesehatan

Kenali Apa Itu Leptospirosis, Penyebab, dan Gejalanya

sp-globalindo.co.id – Memasuki musim hujan dan tinggal di daerah rawan banjir, kita harus terhindar dari penyakit bernama leptospirosis.

Leptospirosis adalah penyakit yang berhubungan dengan banjir. Hal ini dapat menyebabkan peradangan mendadak, nyeri otot, dan bahkan kematian.

Penyakit ini menginfeksi manusia terutama melalui urin hewan.

Lanjutkan membaca artikel ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang leptospirosis.

Baca juga: Kemenkes Tambah Vaksin DBD Lengkap Lawan Leptospirosis Musim Hujan Apa Itu?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira.

Penyakit ini menyerang hewan dan manusia yang berbeda.

Seperti halnya manusia, hewan dapat bersentuhan dengan urin atau air terkontaminasi lainnya di air atau tanah.

Jika tidak diobati, leptospirosis pada manusia dapat menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis (radang tumor di sekitar otak dan sumsum tulang belakang), gagal hati, gagal napas, dan bahkan kematian.

Setiap tahun, sekitar satu juta orang jatuh sakit di seluruh dunia, dan sekitar 60.000 orang meninggal.

Baca juga: Kemenkes Terbitkan MC 2 untuk Identifikasi Risiko DBD dan Leptospirosis di Musim Hujan Apa Penyebab Leptospirosis?

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira yang terdapat di tanah dan air.

Bakteri ini dapat hidup di air atau tanah yang terkontaminasi selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Kemudian, bakteri Leptospira menyebar melalui urin hewan yang terinfeksi dan mencapai kita saat melakukan hubungan seksual.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, bakteri Leptospira dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, seperti luka kecil seperti sayatan, maupun luka besar seperti sayatan.

Bakteri ini juga bisa masuk ke mata, hidung, mulut, dan perut.

Oleh karena itu, leptospirosis lebih sering terjadi pada musim hujan dan banjir ketika kita bersentuhan dengan badan air yang berlumpur dan tergenang atau air sungai yang tergenang dan lubang-lubang yang terkontaminasi dengan urin tikus pembawa bakteri tersebut.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *